Visi Eddy Danu untuk Kota Cirebon: Jadi Kota Back Office, SDM Harus Kuat
Eddy Junaedy Danu, tokoh Cirebon berbicara tentang visi pembangunan dan kemajuan Kota Cirebon. -RCTV-radarcirebon.com
Radarcirebon.com, CIREBON - Sosok Eddy Junaedy Danu memaparkan visi bagi Kota Cirebon agar ke depan dapat lebih maju lagi, ditunjang dengan sumber daya manusia terbaik.
Eddy Junaedy Danu yang sukses berkarir di perusahaan bergengsi adalah alumni SMAN 1 Kota Cirebon lulus tahun 1969, ITB lulus tahun 1973.
Diketahui, Eddy Juneady Danu juga pernah mengemban posisi penting di Indika Energy, Direktur PT Tri Patra, Direktur Indika Energy Tbk dan kini menjadi Komisaris Utama di berbagai anak perusahaan di Indika Energy.
Dalam pemaparan yang disampaikan di Rapat Paripurna HUT ke-653 Kota Cirebon, Eddy J Danu menegaskan bahwa kemajuan Cirebon ke depan harus ditunjang dengan SDM mumpuni.
BACA JUGA:Pusat Pelatihan Sepak Bola Akan Dibangun di IKN, Ini Arahan Jokow ke Menpora dan Ketum PSSI
BACA JUGA:Pelatih Persib Diancam Akan Dibunuh, Ini Cerita Robert Albert Tentang Kerasnya Bobotoh
Kendati demikian, dia juga mengakui bahwa dibandingkan lebih 10 tahun lalu, terlihat sekarang Kota Cirebon sudah sangat maju.
"Sampai 10 tahun yang lalu, hotel bagus itu beberapa saja. Kebetulan saat itu, saya sangat sibuk berinvestasi di PLTU Cirebon. Sekarang banyak waralaba tingkat internasional. Itu menandakan betapa hebatnya Cirebon, selain macet," katanya.
Dengan melihat kemajuan selama 10 tahun terakhir, menurut Eddy Danu, bisa dibayangkan bagaimana Cirebon ke depan.
"Secara geografis Cirebon dan Kuningan sangat istimewa. Karena dilalui jalan tol, pantainya panjang, menghadap langsung ke laut luas. Sumber listrik banyak di Cirebon. Kota yang strategis secara geografis," tuturnya.
BACA JUGA:Pembunuhan Driver Online Terbaru, Jenazah Dibuang di Indramayu, Warga Cikarang
BACA JUGA:Bukan Viktor Axelsen, Ini Dia Tunggal Putra Paling Sukses di Kejuaran Dunia
Satu hal saja yang kurang dari Cirebon baik kota maupun kabupaten. Tidak ada sungai besar. Padahal, ini dibutuhkan untuk industri besar. Misalnya pabrik motor, pembangkit, dan lainnya.
"Secara geografis hanya cocok untuk industri ringan, seperti industri kreatif dan lainnya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: