Hamas Bikin Israel Kelabakkan, Prestasi Terbaik Palestina dan Kegagalan Terbesar Mossad

Hamas Bikin Israel Kelabakkan, Prestasi Terbaik Palestina dan Kegagalan Terbesar Mossad

Pejuang Palestina mengambil alih kendaraan taktis militer Israel. Beberapa hari terakhir Israel kewalahan diserang oleh Hamas. -Sheraze Aliya Gaza/Ist-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Ada pertanyaan, apa prediksi akhir dari konflik yang dimulai kemarin 7 Okt 2023 antara Hamas dan Israel?

Ada penjelasan menarik dari Shalahuddin Ahmad. Serangan Hamas pada  7 Oktober 2023 jam 07.00 pagi waktu setempat, benar-benar membuat Israel kelabakan.

Alumni Institut Teknologi Bandun (ITB) ini menyebut, beberapa pangkalan militer diduduki. Bukan itu saja, 7 pemukiman Yahudi diserbu dan lebih dari 100 militer dan sipil ditangkap dan dibawa ke Gaza.

Dijelaskan mantan konsultan PwC-IBM, hal ini adalah prestasi rencana serangan paling terintegrasi Hamas. Juga sekaligus kegagalan terbesar intelijen militer Israel, Mossad.

BACA JUGA:Permainan Asnawi Bikin Pelatihnya Ngeri, Baru Babak Pertama Kapten Indonesia Sudah Didepak

Konon, kata kandidat PhD ilmu ekonomi ini, Mossad memiliki backdoor untuk semua ponsel banyak warga Palestina. Dengan alat itu dapat memonitor rencana paling kecil apapun dari warga Palestina.

Dijelaskan Shalahuddin, Hamas adalah gerakan perlawanan dengan cara gerilya paling disiplin dalam sejarah abad modern. Mereka pernah menangkap kopral Gilad Shalit. Juga menahan kopral tersebut di Gaza.

Meskipun Israel melakukan penyerbuan ke Gaza. Memeriksa tiap rumah tapi tak bisa menemukan di mana tempat Hamas menyembunyikan Gilad Shalit selama 5 tahun.

Sampai akhirnya bebas karena pertukaran tawanan. Sang kopral ditukar dengan lebih 1027 tawanan Palestina di Israel. Bahkan 280 orang adalah terhukum seumur hidup. Ini adalah kemenangan luar biasa bagi Hamas.

BACA JUGA:Konflik Antar-suku jadi Penyebab Orang-orang Tionghoa Tinggalkan Negerinya, Pindah ke Indonesia

Dalam operasi Badai Al Aqsha sekarang, sudah lebih 100 warga sipil dan militer Israel ditawan Hamas. Mereka dibawa ke Gaza termasuk Brigader Jendral Nimrod Aloni, mantan komandan wilayah selatan Israel yang sekarang memimpin divisi lain di militer Israel.

Pangkat dia jauh lebih tinggi dari sekedar seorang kopral Gilad Shalit. Hamas sudah mengingatkan bahwa mereka menempatkan tawanan di seluruh bagian Gaza dan serangan membabi buta Israel bisa membunuh para tawanan ini.

Jelas tindakan Hamas itu melanggar konvensi internasional tentang tawanan dan membuat perisai manusia. Tapi kalau sudah bicara konflik Palestina, maka kedua belah pihak baik Palestina dan Israel sudah melanggar banyak konvensi internasional.

Semuanya dimulai oleh Israel. Hamas hanya melakukan pembalasan atas kekejaman sama yang dilakukan tentara Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: