Ok
Daya Motor

Driver Ojol: Dedi Mulyadi Jangan Sangar di Daerah Lain, Harus Datang ke Cirebon

Driver Ojol: Dedi Mulyadi Jangan Sangar di Daerah Lain, Harus Datang ke Cirebon

Driver Ojol menggelar aksi demo di Kota Cirebon. Mereka meminta Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk datang ke Cirebon menemui mereka.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Driver Ojek Online atau Ojol, meminta Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, jangan sangar di wilayah lain, namun enggan datang ke Kota CIREBON.

Driver Ojol Kota Cirebon melakukan aksi demo atas keputusan pihak aplikator yang dinilai memberatkan.

Ratusan Driver Ojol Cirebon Bersatu, melakukan demo di kantor penyedia layanan yang berlokasi di CSB Mall, Kota Cirebon, Selasa 15 April 2025.

Tidak hanya di lokasi itu, ratusan driver ojol dengan mengenakan jaket warna hijau ini, melanjutkan aksi demo di depan Kantor Walikota Cirebon dan Gedung DPRD Kota Cirebon.

BACA JUGA:Gubernur Dedi Mulyadi Dorong Segera Pembangunan Kembali Pasar Ciamis

Mereka meminta Pemerintah Kota Cirebon dan DPRD Kota Cirebon, mendengarkan aspirasinya terkait permasalahan dengan pihak aplikator.

Namun ketika melangsungkan aksi tersebut, Walikota maupun anggota DPRD Kota Cirebon, tidak ada yang keluar menemui para driver ojol.

Dalam orasinya, mereka meluapkan kekecewaan. Para driver ojol menilai pimpinan Kota Cirebon tidak ada yang peduli atas kesejahteranan Ojol.

"Aksi hari ini kecewa berat, khususnya kepada Pemerintah Kota Cirebon dan DPRD Kota Cirebon, karena pada hari ini tidak bisa hadir di muka-muka kami (Ojol), yang sedang berjuang menuntut kesejahteraan untuk driver online di Kota Cirebon," ucap Koordinator aksi demo ojol di Cirebon, Tryas Mohammad Purnawarman di hadapan media.

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Bahas Realokasi APBD 2025 bersama Badan Anggaran

Menurutnya, pemerintah seharusnya hadir untuk ikut memperjuangkan para ojol yang merasa sudah dirugikan pihak aplikator.

Dijelaskan Tryas, aplikator dinilai banyak mengeluarkan program namun tidak diimbangi dengan keuntungan bersama.

Dari pengakuan Tryas, beberapa keputusan yang dikeluarkan pihak aplikator, banyak yang merugikan driver ojol selaku mitra.

Seperti yang terjadi saat ini, terjadi pemotongan sebesar 20 persen oleh aplikator yang dinilainya terlalu memberatkan bagi driver ojol.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait