Ok
Daya Motor

Ditemukan Retakan Sepanjang 100 Meter, Zona Pencarian Korban Gunung Kuda Bepotensi Longsor Kembali

Ditemukan Retakan Sepanjang 100 Meter, Zona Pencarian Korban Gunung Kuda Bepotensi Longsor Kembali

Aktivitas tambang Gunung Kuda ditutup oleh Gubernur Jawa Barat menyusul longsor yang mengakibatkan korban jiwa. Anggota DPRD yang juga Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirbeon, Anton Maulana ST mendorong pengusaha galian tambang untuk audiensi dengan Guben-Dok-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Zona pencarian korban Gunung Kuda masih tidak aman bagi Tim SAR. Hal tersebut dikarenakan ada retakan sepanjang 100 meter yang ditemukan di area longsor.

Kondisi tersebut membuat Tim SAR gabungan harus bekerja lebih hati-hati, karena potensi longsor susulan bisa terjadi sewaktu-waktu.

Pasca longsor yang terjadi Jumat, 30 Juni 2025 lalu, total korban Gunung Kuda Cirebon berjumlah 31 orang. Rinciannya, 6 selamat, 21 meninggal dunia, 4 korban masih dalam pencarian.

Pencarian empat korban yang masih hilang akibat longsor di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, masih belum membuahkan hasil pada hari keenam, Rabu 4 Juni 2025.

BACA JUGA:17 Tahun Jadi Kuli Muat di Gunung Kuda, Jasad Dedi Setiadi Belum Ditemukan: Keluarga Mohon Pencarian Diteruska

Namun di tengah upaya yang terus dilakukan, tim SAR gabungan justru menemukan potensi ancaman baru berupa retakan sepanjang 100 meter di lokasi pencarian.

Penata Kelola Pencarian dan Pertolongan Kantor SAR Bandung, Mamang Fatmono mengungkapkan, adanya sembilan bidang patahan di area longsor berdasarkan hasil pantauan alat total station milik tim inspektur tambang dan PT Indocement.

"Ya, soal ditemukannya retakan di hari ke-5 pencarian korban longsor Gunung Kuda, jadi di sini kita bekerja sesuai dengan SOP," ucap Mamang Fatmono, Selasa 3 Juni 2025.

Temuan tersebut, jelas Mamang, hasil kolaborasi bersama rekan-rekan inspektur tambang maupun dari PT Indocement yang menggunakan alat total station untuk menentukan beberapa patahan.

BACA JUGA:Total Korban Longsor Gunung Kuda Berjumlah 31 Orang, 4 Masih Dalam Pencarian

Menurutnya, patahan terpanjang mencapai 100 meter, membentang dari posisi miring di belakang hingga ke pojok kanan bawah. 

Retakan ini menjadi peringatan serius bagi seluruh personel yang ada di lapangan.

"Itu sebenarnya warning buat kita ya, buat tim SAR gabungan. Jangan sampai kita asik bekerja di bawah tapi tidak memperhatikan garis patahan itu," ucapnya.

Ia menambahkan, pengukuran pergerakan retakan dilakukan setiap 10 hingga 15 menit. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait