Timwas DPR RI Terima Keluhan Jemaah Haji Tanah Air, Tempat Tidur Kurang dan Kartu Nusuk Telat
Timwas Haji DPR RI, Rokhmat Ardiyan melakukan inspeksi ke sektor 7 dan 8 yang notabene lokasi pemondokan jemaah haji asal Kuningan dan Cirebon.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Berdasarkan hasil temuan Tim Pengawas Haji (Timwas) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melaporkan, terdapat sejumlah keluhkan jemaah haji Tanah Air.
Keluhan tersebut antara lain, mulai dari kekurangan tempat tidur di Mina, hingga adanya keterlambatan distribusi kartu nusuk.
Keluhan tersebut diterima salah satu anggota Timwas DPR RI, Rokhmat Ardiyan, saat melakukan inspeksi ke sektor 7 dan 8.
Kedua sektor itu merupakan wilayah pemondokan yang menampung jemaah asal Kuningan, Ciamis, dan Cirebon.
BACA JUGA:Selain Beri Bantuan, Kapolresta Cirebon Bangkitkan Semangat Keluarga Korban Longsor Gunung Kuda
BACA JUGA:Cerita Anak 12 Tahun Selamat dari Longsor Gunung Kuda, Ayah: 3 Jam Anak Saya Tertimbun
BACA JUGA:Wagub Erwan: Pesawat N219 PTDI Siap Digunakan untuk Upaya Pertolongan Kebencanaan
"Langsung dari Mekkah, saya bersama Timwas DPR RI yang lain mendatangi lokasi pemondokan jemaah haji Indonesia untuk memastikan pelayanan berjalan baik," ungkapnya, Rabu 4 Juni 2025.
"Khususnya jemaah dari Kuningan, Ciamis, dan Banjar, menyampaikan langsung keluhan kurangnya fasilitas, terutama soal tempat tidur di Mina, keterlambatan kartu Nusuk, hingga makanan yang kurang sesuai," imbuhnya.
Rokhmat Ardiyan yang juga merupakan anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, meminta Kementerian Agama (Kemenag) dan para pihak terkait untuk bergerak cepat, terlebih, dua hal diatas merupakan faktor penting dalam keberlangsungan proses haji.
"Kami minta Kemenag dan pihak terkait untuk bergerak cepat. Jangan sampai ibadah suci ini terganggu karena kelalaian teknis. Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi keselamatan dan kekhusyukan ibadah jemaah," ucapnya.
BACA JUGA:Sekda Herman Suryatman: 'AI' Kunci Percepat Pelayanan Publik di Jabar
BACA JUGA:Polisi Buru Orang Tua Buang Bayi di Sungai Cigawok
Sebagai wakil rakyat, ia menegaskan jika keluhan yang diterima dan melihatnya secara langsung, merupakan tanggungjawab bersama. Lantaran, pelayanan haji bukan hanya sebatas seremonial.
"Saya tidak hanya menerima laporan, tapi turun langsung ke lapangan. Karena pelayanan ibadah haji adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya seremonial semata," tegasnya
Sementara itu, dalam dialog langsung dengan jemaah, Rokhmat mendengar keluhan tentang keterbatasan fasilitas menjelang puncak haji.
BACA JUGA:Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda Kembali Dihentikan, Situasi Berbahaya untuk Petugas
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Rp9 Triliun di Mendikbudristek Bisa Mengarah ke Nadiem Makarim
Salah satunya disampaikan oleh Aang Asyari, perwakilan jemaah asal Kuningan, yang mengungkapkan masih ada kekurangan sekitar 60 tempat tidur di tenda Mina.
"Kami sudah sampaikan ke pihak syarikah (penyedia layanan), tapi tanggapan mereka minim. Akhirnya kami beri pengertian ke jemaah, yang penting bisa masuk tenda, meskipun hanya duduk dan tidak bisa tidur berbaring,” ujar Aang. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


