Mahasiswa Internasional Tanam Mangrove di Pesisir Indramayu
Sebagai bagian dari program internasional tahunan, FPIK Unpad Bandung melaksanakan kegiatan penanaman mangrove di Karangsong, Indramayu.-Burhanuddin-Radar Indramayu
INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Mahasiswa Intenasional dari berbagai negara bergabung bersama Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, melakukan tanam mongrove di Pesisir Indramayu.
Kegiatan tanam mangrove tersebut, merupakan program internasional tahunan yang berlangusng di Karangsong, Indramayu.
Program ini dikenal dengan nama Unpad Integrated Summer Program, bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa internasional pada pentingnya ekosistem mangrove dan keberlanjutan pesisir.
Kegiatan yang diadakan setiap tahun di bulan Juli–Agustus ini melibatkan peserta dari berbagai negara, dengan mayoritas berasal dari kawasan Asia.
Tahun ini, mahasiswa dari Jepang, Cina, Timor Leste, Kamboja, dan Malaysia turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Program ini memberikan kesempatan kepada para peserta untuk tidak hanya terlibat dalam kegiatan penanaman mangrove, tetapi juga melakukan penelitian lapangan.
Mereka membawa data terkait kualitas air dan sedimen untuk menganalisis apakah habitat mangrove di kawasan Karangsong sesuai untuk tumbuh dan berkembang.
Selain itu, para peserta juga membahas isu terkait degradasi mangrove yang banyak terjadi di kawasan pesisir, seperti konversi lahan menjadi tambak.
Menurut Fittrie Meyllianawaty Pratiwy PhD, dosen dan ketua International Unit FPIK Unpad, tema besar kegiatan kali ini adalah Coastal Sustainability Mission, yang fokus pada upaya pelestarian kawasan pesisir yang berkelanjutan.
"Mangrove adalah salah satu ekosistem yang sangat vital dalam menjaga keseimbangan pesisir, dan mengurangi dampak perubahan iklim," ujar Fittrie Meyllianawaty Pratiwy dikutip dari Harian Radar Cirebon.
BACA JUGA:Pelajar NU Indramayu Peduli Lingkungan, Tanam 30 Ribu Bibit Mangrove di Pantai
Adapun dampak yang terjadi jika tidak ditanami mangrove, jelasnya, seperti blue carbon dan peningkatan muka air laut akibat aktivitas manusia.
"Melalui program ini, kami ingin mahasiswa internasional tidak hanya belajar tentang mangrove, tetapi juga melihat langsung peran mereka dalam menjaga kelestariannya,” ujar Fittrie saat ditemui di lokasi kegiatan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


