Moment Bahagia Institut Mahardika Gelar Maulid Nabi

CIREBON, RADARCIREBON.COM  - Kegiatan yang spesial digelar oleh Institut Mahardika, Kota Cirebon, Kamis (28/8/2025). Solawat nabi dengan diiringi irama genjringan, dilantunkan menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, Gedung Auditorium Kampus 1 Institut Mahardika.

Yang lebih spesial lagi. Tepat di hari yang sama, adalah hari ulang tahun rektor Institut Mahardika Cirebon, Dr. Hj. Yani Kamasturyani, S.K.M, M.H.Kes yang membuat suasana gedung menjadi meriah. Potong tumpeng hingga makan bersama, terlihat mempererat kekeluargaan di dunia pendidikan. Khususnya, Kampus Institut Mahardika.

Moment bahagia itu semakin lengkap, dengan adanya tamu dari Adrian Trans yang memberikan bantuan beasiswa senilai Rp 10.800.000 juta, untuk dua mahasiswa dari Istitut Mahardika. Terutama mereka yang berprestasi dan juga yang tidak mampu.

"Untuk beasiswa ini, mahasiswa yang tidak mampu dan yang berprestasi. Jadi, setiap tahunnya kita selalu memberikan kontribusi untuk pendidikan dan kesehatan. Salah satu pendidikan ini, di Mahardika," papar Direktur Utama Adrian Trans, Ari Prasetyo.

BACA JUGA:Pasar Malam Muludan, Wahana Hiburan Rakyat Cirebon Sambut Maulid Nabi

Ari menjelaskan, bahwa bantuan yang diberikan bukan CSR, tetapi hanya kontribusi yang diberikan oleh Adrian Trans kepada pendidikan di wilayah Cirebon.

"Bukan CSR, ini memang hanya kontribusi khusus untuk pendidikan, insyaallah ini dilakukan setiap tahun, kita berikan support," tandasnya.

Di tempat yang sama, Rektor Institut Mahardika Cirebon, Dr. Hj. Yani Kamasturyani, S.K.M, M.H.Kes mengatakan, pihaknya menyampaikan terimakasih bahwa mahasiswa mendapat beasiswa, dan bisa melanjutkan untuk menjadi sarjana.

Hal ini, merupakan salah salah satu pendukung dalam program orang tua asuh sarjana.

BACA JUGA:Maulid Nabi dan Milad Surabraja Sukses Abadi, Ada Adik Syekh Ali Jabber

"Salah satu yang mendukung gerakan, atas orang tua asuh sarjana itu, ada yang memberikan beasiswa. Beasiswa tersebut diberikan bisa per bulan, bisa juga per tahun. Jadi tergantung dari kemauan dari mitra para orang tua asuh untuk menentukan," terangnya.

Tentunya dalam kegiatan itu, pihak kampus juga melakukan seleksi pada mahasiswa yang akan menerima beasiswa. Utamanya adalah mahasiswa yang benar-benar membutuhkan dan mempunyai keinginan tinggi untuk menjadi Sarjana.

"Kampus akan menyeleksi mereka dari memang betul-betul orang yang tidak mampu, kemudian mereka punya keinginan yang tinggi untuk menjadi sarjana. Itu prioritas utama kami," tandasnya. (cep/opl)

Sumber: