Ok
Daya Motor

Cegah Bullying di Sekolah

Cegah Bullying di Sekolah

Papan deklarasi anti kekerasan dan bullying di SMP Favorit ditandatangani oleh ribuan siswa dipajang di lorong sekolah.-Cecep Nacepi-radarcirebon

CIREBON, RADARCIREBON.COM  - Kasus yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, menghebohkan dunia pendidikan. Pasalnya, peristiwa itu dipicu kasus bullying yang diduga dilakukan oleh para korban. Sehingga, pelaku melakukan aksi balas dendam kepada para korban.

Kasus itu menjadi perhatian dunia pendidikan. Termasuk di Kota Cirebon. Salah satunya adalah Sekola favorit di Kota Cirebon. Meski belum ditemukan laporan aksi bullying, pihak sekolah sudah melakukan antisipasi.

Kepala SMP Negeri 1 Kota Cirebon, M Lilik Darmawan mengaku pihaknya sudah mengantisipasi aksi bullying setiap harinya, salah satunya dengan melaksanakan ngaji bersama setiap pagi, sholawat, dan menyampaikan tentang pencegahan bullying atau perundungan.

"Senin waktu upacara, kita selalu mewanti-wanti, menyampaikan hal-hal terkait bullying, ada pesan-pesan moral. Selasa sampai Jumat kita ngaji bersama ada penyampaian tentang pencegahan bullying di sekolah. Jadi rasa aman pada teman-teman sendiri itu selalu kita pupuk," katanya.

BACA JUGA:Kisah Yatim Piatu asal Kuningan, Korban Bullying sampai Putus Sekolah Kini Masuk Sekolah Rakyat

Pihak sekolah juga mengajarkan para siswa agar merangkul antara teman, salaman sebelah kanan dan kiri. Tujuannya untuk mengupuk rasa kedekatan di antara teman-teman mereka di kelas maupun kelas lainnya.

"Bagi kami itu semacam treatment mungkin ya, dengan kebiasaan kita selalu bersama, kebiasaan selalu dipupuk, menjadi saudara antar teman, kasih sayang, insya Allah gak terjadi. Peran kami memberikan pengertian kepada anak-anak, pada waktu mengajar di kelas, kegiatan di luar kelas, selalu disisipkan tentang mungkin anti kekerasan," terangnya.

Ia menyebut, sampai dengan saat ini pihaknya tidak menerima adanya laporan bullying di Sekolahnya. Ia juga menyampaikan kepada orang tua agar sama-sama mencegah memantau kondisi anak agar tidak menjadi korban ataupun pelaku bullying.

Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah mendeklarasikan anti bullying pada tahun 2024 silam. Bersama Dengan ribuan siswa, pihaknya menyatakan bersama-sama melakukan pencegahan bullying. "Deklarasi ini ditandatangani oleh 1450 siswa, guru, dan staf sekolah," pungkasnya.

BACA JUGA:D3APPKB Bersama Paskibraka Kota Cirebon Kampanyekan Cegah Bullying

Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Cirebon,  mencatat ada sebanyak 8 kasus bullying di Kota Cirebon.

"Sepanjang tahun 2025 ada 8 kasus bullying mas. Ada dua kasus yang menonjol ditahun ini, terkait dugaan bullying," ungkap Kepala DP3APPKB Kota Cirebon, Suwarso Budi Winarno kepada Radar Cirebon.

Menurutnya, setiap anak memiliki kondisi mental yang berbeda-beda. Sehingga harus mempunyai sikap yang menghindarkan dari kekerasan, bukan hanya kekerasan fisik, maupun kekerasan verbal. Tetapi ada juga kekerasan di dunia maya yang menyisakan problematika mental bagi korban.

Hal itu harus menjadi perhatian bersama agar anak tidak mengalami kekerasan tersebut. "Itu harus menjadi perhatian kita semua termasuk bagi mereka yang mempunyai tanggung jawab terhadap lingkungan misalnya sekolah, pondok pesantren, dan lainnya," terangnya.

BACA JUGA:Mensos Menjamin Sekolah Rakyat Bebas Dari Tindakan Kekerasan dan Kerusakaan Mental

Ia menyebut penyebab terjadinya bullying. Katanya, kalau dari anak-anak  biasanya adalah pola asuh yang salah. Misalnya, di rumah anak mengalami kekerasan dari pengasuhnya. Sehingga, anak melampiaskan ke teman-temannya. Ada juga karena memang dia punya sifat yang dominan.  

"Maka dari itu perlu bimbingan dari pengasuhnya. Pengasuh ini kalau di sekolah ya gurunya dan lingkungan, kalau di rumah ya orang tuanya. Intinya tanggung jawab bersama," ucapnya.

Kasus bullying, Suwarso mendorong pihak Sekolah untuk memiliki Satgas untuk menangani kekerasan. Sekolah harus mempunyai ruang yang aman buat siswa untuk menceritakan, konsultasi, dan lainnya tanpa rasa takut problematikanya. (cep)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: