Ok
Daya Motor

Kelurahan Kesenden Pertahankan Zero Stunting, Gebras 2025 Jadi Penguat Pencegahan

Kelurahan Kesenden Pertahankan Zero Stunting, Gebras 2025 Jadi Penguat Pencegahan

Ketua TP PKK Kota Cirebon Noviyanti Effendi Edo disampaikan Lurah Kesenden, Ruliyanto membagikan bingkisan sembako untuk memperkuat pencegahan risiko stunting di wilayahnya di Kelurahan Kesenden, Kamis (27/11/2025).-Dedi Haryadi-radarcirebon

CIREBON, RADARCIREBON.COM — Pemerintah Kelurahan Kesenden menggelar kegiatan Gebras (Gerakan Bersama Berantas Stunting) sebagai upaya memperkuat pencegahan risiko stunting di wilayahnya pada tahun 2025.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua TP PKK Kota Cirebon Noviyanti Effendi Edo yang memberikan dukungan dan semangat kepada seluruh kader, ketua RW, serta jajaran pemerintah kelurahan.

Ditemui usai kegiatan, Lurah Kesenden Ruliyanto mengungkapkan, Kelurahan Kesenden saat ini telah mencapai zero stunting, meski tetap harus mewaspadai adanya warga dengan risiko stunting.

“Alhamdulillah hari ini (27/11/2025) kami menggelar kegiatan Gebras. Kehadiran Ibu Ketua TP PKK menjadi dorongan besar bagi kami. Untuk angka stunting sendiri, Alhamdulillah di Kelurahan Kesenden sudah zero. Yang harus kita waspadai adalah risiko stunting,”ungkapnya di Kelurahan Kesenden, Kamis (27/11/2025).

BACA JUGA:WOW! Dalam 2 Tahun Kasus Stunting di Kabupaten Cirebon Turun 5 Persen

Sebagai langkah pencegahan, Ruli mengatakan, pihak Kelurahan Kesenden mengembangkan inovasi baru yaitu adanya “Rumah Gizi” yang bekerja sama dengan rumah zakat.

"Program ini menyediakan tambahan asupan gizi bagi warga yang teridentifikasi memiliki risiko stunting, agar tidak berkembang menjadi kasus stunting baru,"

Sementara itu, Kepala Penyuluh KB Kecamatan Kejaksaan, Supriyatna mengungkapkan, Kota Cirebon menargetkan angka resiko stunting sebesar 13 persen. Namun, Kelurahan Kesenden berada 2 persen lebih rendah, yaitu 11 persen, sehingga menjadi salah satu wilayah dengan risiko stunting terendah.

“Zero stunting pada 2023 itu benar, data autentiknya ada. Untuk tahun ini ada risiko stunting karena banyak warga yang hamil dan melahirkan, tetapi jumlahnya tetap di bawah standar kota,”ungkapnya.

BACA JUGA:Stunting Turun ke 15,9 Persen, Pemprov Jabar Raih Penghargaan

Nana sapaan akrabnya mengatakan, dengan adanya kolaborasi dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang bergerak di setiap RW (terdiri dari petugas kesehatan, PKK, dan kader KB) menjadi tonggak utama untuk mempercepat pendataan serta penanganan risiko stunting.

"Jadi kuncinya adalah kita kolaborasi di setiap RW itu ada TPK yang bertugas mendata warga yang memiliki risiko stunting baik ibu hamil maupun balita,"katanya

Dukungan Lurah Kesenden, menurut Nana, sangat aktif melalui berbagai gebrakan percepatan penurunan stunting di lapangan.

"Selain TPK, dukungan dari Lurah Kesenden Ruliyanto juga memiliki dampak yang cukup luar biasa dalam mencegah adanya stunting baru dengan cara gebrakan seperti hari ini,"ucapnya.

BACA JUGA:Auto2000 Cirebon Entaskan Stunting dan Ibu Hamil KEK

Berdasarkan catatan penyuluh KB, lanjut Nana, angka risiko stunting di Kelurahan Kesenden pada 2024 dan 2025 tercatat menurun dan stabil, tidak menunjukkan adanya kenaikan.

"Hal ini menunjukkan efektivitas berbagai program kelurahan bersama masyarakat,"ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua TP PKK Kota Cirebon, Noviyanti Effendi Edo mengapresiasi capaian Kesenden yang berhasil mempertahankan zero stunting.

“Alhamdulillah saya bisa hadir pada kegiatan ini. Di Kesenden ini zero stunting, hanya ada risiko stunting dan itu harus terus dipantau. Insya Allah Kesenden bisa mempertahankan angka yang baik ini,” tuturnya.

BACA JUGA:Wakil Walikota Cirebon: Ikan Lele Bermanfaat Cegah Stunting

Noviyanti juga memaparkan bahwa angka stunting Kota Cirebon telah menurun dari 14,6 persen menjadi 12,8 persen, tetapi upaya sosialisasi tetap digencarkan agar angka tersebut tidak kembali naik.

"Alhamdulillah untuk di kota Cirebon sekarang sudah ada penurunan dari angka 14,6 persen menjadi 12,8 persen. Nah, ini kita jangan sampai terlena dengan angka ini karena kita harus tetap mewaspadai, harus pantau terus. Takutnya kita malah jadi melonjak lagi karena angka stunting ini terus bergulir gitu kan,"paparnya.

Dalam kesempatan itu, Noviyanti memberikan imbauan khusus kepada para ibu, terutama ibu muda yang baru memiliki bayi.

“Ibu-ibu harus menjaga gizi makanan dan kebersihan. Makanan bergizi tidak harus mahal. Yang penting perhatikan asupan gizi anak agar tidak menimbulkan risiko stunting baru,” pungkasnya. (rdh)

BACA JUGA:Cordela Hotel Cirebon Dorong Kader Posyandu Cegah Stunting dan Ciptakan Wirausaha

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: