Tidak ada Sinyal dan Logistik, Berikut Identitas Warga Kota Cirebon yang Terlantar 9 Hari di Aceh
Inilah identitas warga Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu yang terlantar selama 9 hari di Aceh pasca bencana alam di Pulau Sumatera.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Sebanyak empat warga Kota Cirebon saat ini terlunta-lunta di Aceh pasca bencana alam yang melanda Pulau Sumatera belakangan ini.
Berdasarkan data yang dihimpun radarcirebon, keempat warga Kota Cirebon tersebut antara lain, Agung Siswanto (30) warga RT 01 RW 12 Kuranji, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti, Udin (46) tahun warga RT 07 RW 03 Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti.
Abdur Rahmat Dahlan (31) warga Kedung Wungu Pesantren RT 03 RW 02 Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti, Muhammad Yusuf (29) warga RT 01 RW 03 Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti.
Tidak hanya mereka, ada tiga warga Kabupaten Indramayu yang juga ikut bersama mereka.
Ketujuh orang ini harus rela berjalan kaki demi mendapatkan akses komunikasi, termasuk demi mempertahankan hidup. Mereka harus rela mampir ke dapur umum karena logistik yang dimiliki habis.
Wakil Walikota Cirebon, Hj Siti Farida Rosmawati SPdI mengaku mendapatkan kabar, ada empat warga Kota Cirebon yang terjebak bencana alam di Kampung Kem, Kecamatan Permata, Kabupaten Benet Meriah.
Kampung Kem merupakan pemukiman penduduk terakhir di perbatasan antara Kabupaten Bener Metiah dan Aceh Utara.
Mereka terputus komunikasi karena sejak terjadi bencana, karena Kampung Kem terisolasi. Sehingga keempat warga kota Cirebon dan 3 warga Indramayu terlantar dengan logistic yang menipis.
Keempatnya bersama 3 warga Indramayu terisolasi dan tidak bisa mendapatkan akses komunikasi selama 9 hari 8 malam, karena memang sistem dan jaringan komunikasi terputus.
Yang menyedihkan lagi, untuk lepas dari isolasi daerah yang terkena bencana, dengan logistik yang tipis, mereka rela berjalan jalan selama 9 hari 8 malam menuju Lhokseumawe.
Selama jalan kaki mereka untuk bisa makan terpaksa mencari dapur umum dipinggir jalan.
“Yang menyedihkan, 9 hari jalan kaki, untuk makan saja mereka mesti mencari dapur umum untuk mengganjal perut selama jalan kaki,” ujar Rida kepada radarcirebon.com, Sabtu 6 Desember 2025 sore.
Saat ini, kata Rida, mereka masih melakukan perjalanan kaki menuju Lhokseumawe. Karenanya secara pribadi dirinya merasakan kepedihan yang mendalam warga Kota Cirebon mesti berjalan kaki hingga 10 hari karena transportasi dan logistik yang dimiliki sangat terbatas.
“Saya mendapatkan kiriman video mereka berjalan kaki 9 hari 8 malam dan minta tolong dijemput,” ujar Rida.
Sebagai pimpinan daerah, Rida meminta kepada Dinas Sosial (Dinsos) dan BPBD Kota Cirebon untuk melakukan koordinasi dengan Dinsos dan BPBD Provinsi Jawa Barat untuk menggali informasi tentang keberadaan warga Kota Cirebon yang terisolasi akibat banjir di Aceh.
Bahkan, Rida meminta agar BPBD dan Dinsos bisa mengevakuasi keempat warga Kota Cirebon untuk dipulangkan ke Kota Cirebon bagaimanapun kondisinya.
“Mereka warga Kota Cirebon, kami pemerintah kota Cirebon punya kewajiban memperhatikan warga nya di Aceh yang terlantar akibat bencana,” tandasnya.
Rida mendesak BPBD dan Dinsos dalam waktu 2x24 jam untuk segera melacak dan memastikan kondisi mereka dan segera mengevakuasi ke Kota Cirebon. (Abd)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


