Ok
Daya Motor

Potensi Rp500 Miliar dari Pekerja Migran, Pemkab Cirebon Siapkan Program Ini

Potensi Rp500 Miliar dari Pekerja Migran, Pemkab Cirebon Siapkan Program Ini

Wakil Bupati Cirebon, H Agus Kurniawan Budiman menghadiri peringatan Hari Migran Internasional 2025 tingkat Kabupaten Cirebon, Senin 29 Desember 2025.-Diskominfo Kabupaten Cirebon-

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Pemerintah Kabupaten Cirebon menegaskan komitmennya dalam mendukung dan melindungi pekerja migran Indonesia (PMI) yang selama ini menjadi salah satu penggerak utama perekonomian daerah.

Komitmen tersebut disampaikan Wakil Bupati Cirebon, H Agus Kurniawan Budiman, saat menghadiri peringatan Hari Migran Internasional 2025 tingkat Kabupaten Cirebon, Senin 29 Desember 2025.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Cirebon itu digelar di Halaman Kantor Disnaker dan dihadiri ratusan calon PMI yang dijadwalkan berangkat bekerja ke luar negeri pada tahun 2025.

BACA JUGA:Warga Laporkan Bau Aneh, Fakta Penemuan Lansia Meninggal di Harjamukti Terungkap

BACA JUGA:Buruh Geruduk Gedung Sate, Desak Gubernur Jabar Revisi UMSK 2026

BACA JUGA:Dukung Program MBG, Kapolda Jabar Ground Breaking SPPG Polri di Pondok Buntet Pesantren Cirebon

Wakil Bupati Cirebon yang akrab disapa Jigus mengatakan, peringatan Hari Migran Internasional menjadi momentum penting untuk memberikan perhatian lebih kepada para pekerja migran yang selama ini dikenal sebagai pejuang devisa negara.

Alhamdulillah hari ini saya mewakili Pak Bupati menghadiri peringatan Hari Migran Internasional yang diselenggarakan di Kabupaten Cirebon. Kegiatan ini juga dihadiri para calon PMI yang akan diberangkatkan pada tahun 2025,” ujar Jigus.

Ia menyebutkan, berdasarkan data Disnaker, pada tahun 2025 tercatat sebanyak 8.803 pekerja migran asal Kabupaten Cirebon akan diberangkatkan ke berbagai negara tujuan. Jumlah tersebut dinilai memiliki dampak ekonomi yang sangat besar bagi daerah.

“Tadi sudah dikalkulasikan, kalau satu orang rata-rata mengirim sekitar Rp5 juta per bulan ke Cirebon, dikalikan sekitar 8.000 orang, maka uang yang berputar di Kabupaten Cirebon bisa mencapai Rp400 miliar sampai Rp500 miliar,” jelasnya.

Menurut Jigus, besarnya potensi perputaran uang dari remitansi PMI tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, meningkatkan daya beli masyarakat, serta menopang kesejahteraan keluarga pekerja migran di Kabupaten Cirebon.

Meski demikian, Jigus mengakui masih terdapat sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah daerah, terutama dalam hal pembinaan dan pendampingan bagi PMI, baik sebelum keberangkatan maupun setelah kembali ke tanah air.

BACA JUGA:BMKG Deteksi Siklon Tropis HAYLEY, Warga Cirebon Kembali Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

BACA JUGA:Arus Lalu Lintas Tol Cipali H+4 Natal Terpantau Lancar, Kendaraan ke Jakarta Menurun

“Salah satu PR kami adalah bagaimana memberikan pelatihan dan pembinaan, khususnya literasi keuangan.”

“Harapannya, setelah mereka bekerja di luar negeri, uang yang dihasilkan tidak habis begitu saja, tetapi bisa dikelola untuk usaha atau investasi,” ujarnya.

Ia juga menyinggung jargon yang kerap berkembang di masyarakat terkait pekerja migran, yakni berangkat jadi pekerja migran, pulang jadi juragan.

Menurutnya, jargon tersebut harus diwujudkan melalui kebijakan dan program nyata.

“Itu yang kita harapkan. Setelah mereka berangkat, minimal bisa menyejahterakan keluarganya sendiri, bahkan membuka lapangan kerja baru ketika kembali ke daerah,” tegas Jigus.

Melalui peringatan Hari Migran Internasional ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon berharap sinergi antara pemerintah daerah, Disnaker, dan para calon PMI semakin kuat dalam memastikan proses keberangkatan yang aman, legal, dan terlindungi, sekaligus mendorong kontribusi nyata PMI bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Cirebon. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase