Pendonor Bekurang, tapi Stok Darah Masih Cukup

Kamis 18-07-2013,13:30 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN - Bulan puasa merupakan bulan yang sulit bagi UTDC PMI Kuningan. Pasalnya, jumlah yang melakukan donor darah turun drastis. Kalau sehari di luar bulan puasa pendonor ada 40 orang yang datang, kini hanya 2 orang itu pun bawaan dari keluraga yang butuh darah. Situasi ini bagi PMI sudah biasa, sehingga mereka sudah antispasi sejak awal. Sebelum puasa mereka menyimpan stok sebanyak mungkin, sehingga tidak kewalahan pada bulan puasa tiba. “Lihat saja sepi kan? Biasanya ramai oleh pendonor yang datang,” ujar salah seorang petugas PMI Yusep Bahradi kepada Radar, Selasa (17/7). Menurut dia, banyak faktor yang membuat warga enggan mendonorkan darahnya pada bulan puasa. Yakni alasannya lesu karena menjalankan ibadah puasa. Meski sebenarnya kalau tensi darahnya normal tidak ada kendala. Meski pendonor minim, lanjut dia, stok dijamin tersedia hingga akhir bulan. Kebutuhan darah dalam sebulan minimal 1.000 labu. Bukan hanya dari Kuningan namun juga dari luar daerah yang membutuhkan darah yang tersedia di UTDC PMI Kuningan. Untuk mengantisipasi agar stok selalu tersedia, warga yang membutuhkan darah membawa pendonor dari kalangan keluarga. Selain, dijamin kebersihannya juga lebih mudah. “Masalah jangan khawatir kami sudah sediakan stok meski selama puasa minim pendonor,” jelasnya yang menyebutkan Kuningan memiliki bank darah desa, sehingga tidak akan sampai kehabisan kebutuhun darah, namun bank darah itu digunakan pada saat krusial. Sementara itu,  Dadang Suharmas menambahkan, dari 1000 labu darah yang dibutuhkan baik untuk rumah sakit yang ada di Kuningan atapun di luar, golongan darah AB yang paling sulit. Dari kebutuhan enam persen hanya tertutupi 4 persen. Sisanya biasanya yang ngambil dari kelurganya yang memiliki golongan sama. “Di semua daerah golong darah AB paling sulit, sedangakan golongan O paling melimpah,” sebutnya. Meski sesulit apapun kata Dadang, para petugas tanpa lelah mencari pendonor. Ia selalu tegaskan, mendonorkan darah merupakan hal  mulia yang ikut menyelamatkan nyawa orang lain. Bagi yang biasa mendonorkan darah mereka tidak ada kendala, namun bagi yang tidak biasa sulit menyakinkan. Tapi, dengan pendekatan dan juga penjelasan banyak warga yang mau mendonorkan darah.(mus)

Tags :
Kategori :

Terkait