RIYADH - Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi akan membuka kembali ibadah Umrah dan dua masjid suci. Namun, ada yang berbeda pada pelaksanaan Umrah tahun ini. Nantinya, para jamaah Umrah akan diatur melalui aplikasi I\'tamarna yang akan tersedia di telepon pintar mulai 27 September 2020.
Kementerian Haji dan Umrah telah mengembangkan aplikasi bekerja sama dengan Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Saudi untuk mengatur waktu bagi jemaah yang ingin menjalankan ibadah Umrah maupun salat di dua masjid suci, Masjid Nabawi di Madinah serta Masjidil Haram di Mekah.
Aplikasi ini akan memungkinkan para jamaah merencanakan kunjungan mereka terlebih dahulu, serta melakukan reservasi layanan opsional agar menjalankan ibadah dengan mudah dan nyaman.
Selain itu, aplikasi tersebut juga sebagai alat pemantau kepatuhan para jemaah terhadap protokol kesehatan dan pencegahan penyebaran Covid-19 yang telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan dan otoritas berwenang lainnya.
\"Aplikasi tersebut akan tersedia untuk pengguna sistem operasi iOS dan Android tujuh hari sebelum dimulainya fase pertama Umrah di tengah pandemi,\" kata Kementerian Haji.
Pendaftaran data jemaah dan pengunjung Masjidil Haram melalui aplikasi ini akan terkoneksi langsung dengan aplikasi Tawakkalna, aplikasi resmi yang diluncurkan Kementerian Kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
\"Langkah ini akan terdiri dari sejumlah prosedur, termasuk memberikan jaminan bahwa jamaah atau pengungjung bebas dari Covid-19,\" demikian pernyataan Kemenkes Saudi dikutip dari Saudigazette, Kamis (24/9).
\"Aplikasi ini memungkinkan para jamaah dan pengunjung memilih waktu yang tepat untuk pelaksanaan ritual sesuai dengan tanggal yang tersedia, serta untuk memilih layanan pendamping yang mereka inginkan seperti memilih alat transportasi, titik kumpul dan pusat layanan,\" lanjut isi pernyataan.
Dapat diketahui, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pada Selasa (22/9) kemarin mengizinkan kembali Umrah dan kunjungan ke dua masjid suci dalam tiga fase dimulai 4 Oktober dengan kuota terbatas.
Jamaah dari luar negeri akan diizinkan melakukan umrah mulai 1 November mendatang dengan kuota jemaah 20.000 sampai 60.000 per hari dan akan terus berlajut sampai berakhirnya pandemi Covid-19. (der/fin)