JAKARTA – Masyarakat harus memahami penyebaran COVID-19. Pemahaman tersebut berguna untuk mencegah potensi penularan Corona yang bisa menimbulkan klaster-klaster baru.
“Jika salah satu rekan satu ruangan di kantor atau anggota keluarga positif COVID-19, maka orang sekantor dan keluarga wajib swab test. Selama hasil swab belum keluar, semua wajib isolasi mandiri,” kata Tim Pakar Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah Dewi, di Graha BNPB, Jakarta, Senin (5/10).
Menurut Dewi, pemahaman tersebut harus dimulai dari melihat siapa sajakah yang berpotensi dapat menularkan virus. “Harus paham potensi penularan dari siapa. Jika sudah ada gejala langsung pakai masker,” imbuhnya.
Dewi mengatakan penerapan protokol kesehatan dilakukan saat menerima kunjungan tamu dari luar. Prosedur 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) tidak boleh dilupakan. “Kurangi kegiatan sosial di masyarakat. Karena ada risiko membawa virus ke rumah,” imbuhnya.
Selain itu, Dewi juga mengingatkan agar menghindari berkunjung ke tempat keramaian atau berwisata. Ia membeberkan catatan ada empat orang pergi ke tempat rekreasi bersama-sama. Mereka datang ke sebuah kota pada 31 Juli 2020. “Empat orang itu jalan bersama-sama ke tempat wisata C, makan bakso. Kemudian ke alun-alun B yang ramai pengunjung. Akhirnya mereka pun terpapar COVID-19,” ucapnya.
Selain itu, Dewi mengingatkan agar masyarakat tidak takut pada penelusuran kontak. Yang terpenting, jangan berbohong pada petugas. Karena dapat berlanjut penularan ke orang lain. “Jangan sampai ada kontak positif tapi menyembunyikan pada keluarga karena takut. Ini dampaknya berbahaya sekali,” pungkasnya.(rh/fin)