MAJALENGKA - Harga bahan bangunan di sejumlah toko material di Kabupaten Majalengka mulai mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut terjadi sejak beberapa bulan terakhir. “Saya belanja di distributor, ternyata harganya pada naik. Ya mau tidak mau, harga di toko material juga ikut naik,” ujar seorang pemilik toko material, Dharma (48) kepada Radar, kemarin. Menurutnya, harga sejumlah bahan bangunan di tokonya mengalami kenaikan bervariasi. Diperkirakan naik sebesar lima hingga tujuh persen. Harga semen misalnya, dari semula seharga Rp57 ribu per sak, sekarang sudah mencapai Rp62 per sak. Harga paku semua jenis juga mengalami kenaikan sebesar Rp2 ribu per kilogram. Kemudian untuk harga kayu naik mencapai Rp5 ribu per kubik. Kawat semua ukuran juga mengalami kenaikan Rp3 ribu per kilogram. Paralon naik Rp4 ribu per batang, serta barang-barang yang ada ditokonya juga mengalami kenaikan sebesar Rp2 ribu. “Naiknya harga bahan bangunan terjadi setelah pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),” paparnya. Terpisah, sopir dump truck yang biasa mengangkut pasir mengatakan, harga pasir sudah naik pada awal tahun baru lalu. Dari per rit yang semula dihargai Rp400 ribu, kini sudah mencapai Rp450 ribu atau bahkan Rp490 per ritnya. Ini juga sangat bergantung pada biaya transportasi pengadaan ke tempat pemesannya sejak kenaikan harga BBM. \"Untuk mengirim ke para pemesannya, mobil saya juga harus diisi bensin. Otomatis kalau sekarang bensin naik, ya harga pasir juga ikut naik,\" kata Sadi (47). Selain itu, dengan naiknya harga bahan bangunan di sejumlah toko material, membuat Kadina (33) kerepotan. Pasalnya, pada pekan ini bapak satu anak itu sedang memperbaiki rumahnya. Karena dirinya harus membeli sejumlah alat-alat bangunan rumahnya dengan kebutuhan yang sangat mendesak. \"Saya ketar-ketir kalau harus membeli beberapa bahan bangunan. Tapi mau nggak mau saya terpaksa membeli karena kebutuhan untuk memperbaiki rumah saya,\" tandasnya. (ono)
Kategori :