Komodo vs Truk Proyek, Ini Penjelasan KLHK

Senin 26-10-2020,07:45 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

MEDIA sosial dihebohkan dengan unggahan foto komodo vs truk di proyek Jurassic Park Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur.

Foto menunjukkan seekor komodo tengah berhadapan dengan truk di Taman Nasional Komodo. Atas viralnya unggahan itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberi penjelasan.

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekowisata (KSDAE) KLHK, Wiratno, mengatakan di wilayah tersebut saat ini dilakukan pembangunan sarana prasana penunjang pariwisata.

\"Terkait dengan foto yang tersebar di media sosial tersebut dapat dijelaskan bahwa kegiatan aktivitas pengangkutan material pembangunan yang menggunakan alat berat dilakukan karena tidak dimungkinkan menggunakan tenaga manusia. Penggunaan alat-alat berat seperti truk, ekskavator dan lain-lain, telah dilakukan dengan prinsip kehati-hatian,\" kata Wiratno dalam keterangannya.

Pulau Rinca memiliki luas 20.000 hektare, sementara luas Lembah Loh Buaya adalah 500 hektare atau 2,5 persen dari luas Pulau Rinca. Estimasi populasi komodo di Pulai Rinca pada 2019 diperkirakan sebanyak 1.300 ekor, sementara populasi komodi di Lembah Loh Buaya sekitar 66 ekor.

Wiratno menyebut populasi komodo di Lembah Loh Buaya selama 17 tahun terakhir relatif stabil, dengan kecenderungan sedikit peningkatan di 5 tahun terakhir.

Menurutnya, jumlah komodo yang sering berkeliaran di sekitar area pembangunan sarana dan prasarana di Loh Buaya diperkirakan kurang dari 15 ekor, dan komodo tersebut setiap pagi memiliki perilaku berjemur.

2

\"Aktivitas pembangunan pariwisata selama ini sedikit mempengaruhi perilaku komodo, antara lain komodo lebih berani dan menghindari manusia, tetapi tidak mempengaruhi tingkat survivalnya/tingkat kebertahanan hidup (ardiantiono et al 2018). Hal ini dapat dibuktikan dengan tren populasi yang tetap stabil di lokasi wisata Loh Buaya tersebut,\" ujar Wiratno.

\"Artinya, apabila dikontrol dengan baik dan meminimalisasi kontak satwa, maka aktivitas wisata pada kondisi saat ini dinilai tidak membahayakan populasi komodo area wisata tersebut,\" imbuhnya.

Wiratno pun membenarkan jika penutupan Loh Buaya terkait dengan pembangunan sarana dan prasaran di kawasan tersebut.

Menurutnya, pembangunan di kawasan itu harus dilakukan secara hati-hati karena menjadi habibat belasan komodo dewasa. (yud)

Tonton video berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=jXrNGbsHbuc
Tags :
Kategori :

Terkait