Pogba Dilaporkan Keluar dari Timnas Prancis, Kecewa dengan Presiden Emmanuel Macron

Senin 26-10-2020,20:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA - Paul Pogba, dilaporkan keluar dari tim sepak bola nasional Prancis. Gelandang bintang itu kecewa dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyudutkan agamanya, Islam, sebagai teroris.

Pernyataan Macron muncul setelah kasus Samuel Paty, guru sejarah yang dipenggal muridnya terkait karikatur Nabi Muhammad Saw, Jumat (16/10). Marcon menyebut, peristiwa itu sebagai serangan terorisme Islam.

Menurut laporan yang dikutip FIN dari The Sun, Senin (26/10), pesepakbola berusia 27 tahun itu memutuskan untuk mundur dari tim nasional Prancis setelah kemarahan yang meluas atas pernyataan Macron terhadap Islam.

Baca juga:

Produknya Diboikot Sejumlah Negara di Timur Tengah, Begini Reaksi Prancis

Mulai Besok Aturan Pembatasan Aktivitas di Kota Cirebon akan Dicabut, Wali Kota Minta Ini

Gempa Terasa sampai Kuningan, Puluhan Rumah Rusak di Pangandaran-Ciamis

2

Namun demikian, baik Pogba maupun Asosiasi Sepak Bola Prancis, sejuah ini belum mengonfirmasi kepergian sang bintang.

Menurut laporan, Pogba sebagai penganut Islam, marah dengan kartun Nabi Muhammad yang pertama kali diterbitkan oleh Charlie Hebdo.

Selain itu, Keputusan pemerintah Prancis untuk menghormati Samuel Paty- sang guru yang tewas itu, juga memicu kemarahan Pogba.

Karir Pogba di Timnas Prancis dimulai pada 2013. Dia termasuk pemain kunci dalam kemenangan Prancis di Piala Dunia 2018 di Rusia bahkan mencetak gol di final melawan Kroasia.

Samuel Paty, dipenggal pada 16 Oktober setelah mendiskusikan karikatur Nabi Muhamad dengan murid-muridnya. Dia dipenggal oleh seorang pengungsi Chechnya kelahiran Moskow berusia 18 tahun yang kemudian ditembak mati oleh Polisi Prancis.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut pelaku pembunuh Samuel Paty sebagai ‘serangan teror Islam. (hsn/dal/fin)

https://youtu.be/uhjopihDuZ0
Tags :
Kategori :

Terkait