Fadli Zon ke Henri Subiakto: Jangan Sampai Ada yang Buat Stempel Dungu

Sabtu 31-10-2020,17:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA– Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henri Subiakto jadi sorotan warga net di jagat twitter. Pasalnya, pakar ilmu komunikasi politik ini mengunggah video pembakaran Halte Sarina milik Narsi TV, tanpa logo.

Melalui unggahan itu, Henri menulis keterangan bahwa tugas penegak hukum adalah memisahkan antara pelaku unjuk rasa dengan pelaku kejahatan pengrusakan.

“Unjuk rasa itu hak, sedangkan pengrusakan, pembakaran fasiltas umum itu pidana. CCTV & mesin learning membantu aparat mudahkan identifikasi pelaku pidana di tengah kerumunan.” Tulis Henri dikutip Sabtu (31/10).

Cara Henri ini mendapat sentilan dari anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon. Fadli bilang Henri ceroboh karena tidak mengecek dahulu sumber video sebelum dishare.

“Harusnya anda cek dan ricek dulu video itu asalnya dari mana. Untuk hal elementer begini saja sudah salah dan ceroboh, kok berani-beraninya menghakimi dengan stempel hoaks. Jangan sampai nanti ada yang membuat stempel “DUNGU”. Tulis Fadli Zon.

Mendapat serangan beragam dari warga net, Henri kemudian membela diri. Dosen FISIP di UNAIR ini mengaku mendapat kiriman video itu sudah tanpa logo. Dia menilai tidak penting logonya, namun isi dari video investigasi itu.

“Sejak awal saya dapat atau dikirimi video itu tidak ada logonya. Saya sama sekali tidak menghilangkan, lha apa saya harus nulis dan buat logo di video itu. Yang penting isinya bagus dan saya tidak mengubah atau mengaku sebagai karya saya.” Jelas Henri Subiakto.

2

Sebelumnya, Narasi TV menayangkan video yang mengungkapkan pelaku pembakaran Halte Sarina. Video itu diunggah di chanel YouTube.

Di video itu, ditemukan ada beberapa oknum yang secara kompak melakukan pembakaran Halte yang dilakukan dengan sengaja dan teroganisir.(dal/fin). 

https://www.youtube.com/watch?v=F7AfXjQdSEw
Tags :
Kategori :

Terkait