Wawali Ajak Masyarakat Sadar Swab

Senin 02-11-2020,07:00 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

CIREBON - Salah satu tenaga kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ), meninggal setelah terpapar covid 19. Kondisi ini membuat Pemerintah Kota Cirebon kembali mengingatkan kepada masyarakat agar sadar sehat.

Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengucapkan duka cita yang mendalam. Atas kejadian ini, pihaknya mengajak masyarakat menyadari bahwa covid-19 ada dan nyata. “Jadi jangan anggap enteng covid ini,” kata Eti, kepada Radar Cirebon.

Ketika ada lingkungan sekitar atau tempat kerja ada yang positif covid-19, hendaknya segera melakukan pemeriksaan swab. Apalagi Pemerintah Kota Cirebon sudah memfasilitasi swab gratis bagi siapa saja yang kontak erat.

“Jadi mohon untuk segera langsung melakukan swab khususnya yang kontak erat, termasuk melakukan sterilisasi tempat kerja supaya mencegah penularan covid,” tuturnya.

Cara ini, menurut Eti, tentu saja tidak cukup pemkot saja. Perlu peran aktif dari masyarakat bersama sama memberikan edukasi kepada yang lainnya agar sadar.

“Situasi seperti ini bersama Pak Azis (walikota) kita berusaha keras menyosialisaiskan bahwa Pandemi ini ada dan belum berakhir. Jadi protokol kesehatan harus ketat,” tegas Wawali.

Eti juga menyinggung bahaya pasien terkonfirmasi positif dan punya penyakit penyerta. Anaknya yang juga pernah dirawat, melihat langsung perjuangan nakes sungguh luar biasa. Untuk itu dirinya mengimbau ke warga untuk menghargai perjuangan nakes.

2

Pemkot selama ini juga sudah berusaha keras tracing, dan lagi-lagi warga memang perlu diedukasi. “Jangan sia-siakan perjuangan nakes,” pintanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi menyinggung tentang tempat kerja yang karyawannya positif covid-19. Seringkali tempat kerja yang karyawannya positif justru enggan tutup sementara dan enggan swab.

Mereka khawatir dengan stigma negatif dan memilih tetap buka. Kondisi demikian tentu menyulitkan dalam penanganan maupun tracing.

Sehingga sulit untuk mengetahui siapa sesungguhnya yang menjadi penyebar (spreader). “Makanya perlu kesadaran bersama dari semua pihak termasuk kalangan pelaku usaha,” tandasnya. (abd/opl)

Tags :
Kategori :

Terkait