Pandemi Covid-19 Diprediksi hingga 2022 di Indonesia

Selasa 03-11-2020,07:07 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA – Pandemi COVID-19 di Indonesia diprediksi akan berakhir hingga 2022. Ada sejumlah penyebab, salah satunya ketersediaan vaksin. Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla memprediksi pandemi COVID-19 di Indonesia bisa berakhir pada 2022. Tahun 2022, Indonesia baru benar-benar pulih dari pandemi.

“Butuh waktu hingga 2022 bagi Indonesia untuk benar-benar pulih dari pandemi COVID-19,” katanya dalam keterangannya, Minggu (1/11).

Ada beberapa faktor penyebabnya. Pertama ketersediaan vaksin yang baru bisa terpenuhi pertengahan 2021. Dan ini membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk melakukan vaksinasi terhadap 70 persen dari jumlah populasi di Indonesia.

“Selain itu, negara produsen vaksin seperti China, Inggris dan Amerika pastinya akan mengutamakan kebutuhan dalam negerinya sebelum dikirm ke negara lain termasuk Indonesia,” katanya.

Dia menilai, yang dapat menyelesaikan pandemi COVID-19 hanyalah vaksin. Bahkan berdasarkan informasi, pemeriksaan klinis vaksin baru keluar antara Januari hingga Februari 2021.

“Untuk memulai produksi tentunya pada Maret 2021,” katanya lagi.

Dari situ, dia memperhitungkan vaksinasi bertahap di Indonesia diperkirakan baru bisa mulai pada Mei dan Juni 2021.

“Jika vaksinasi dilakukan secara besar-besaran artinya 1 juta orang divaksin setiap harinya maka akan membutuhkan waktu sekitar satu tahun,” kata pria yang pernah dua kali menjabat sebagai Wakil Presiden RI itu.

2

JK juga menambahkan untuk melakukan vaksinasi kepada satu juta warga/hari bukanlah pekerjaan mudah. Mengingat untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 kemampuan Indonesia hingga saat ini maksimum hanya 30 ribu spesimen/hari.

“Saya perkirakan vaksinasi massal yang rencananya dilakukan pada pertengahan 2021 hanya bisa diberikan kepada 500 ribu jiwa setiap harinya,” tambahnya.

Di sisi lain, JK pun menginstruksikan kepada seluruh relawan PMI sebelum vaksin tersedia, untuk saat ini agar lebih intensif dalam melakukan penyemprotan disinfektan atau disinfeksi untuk memutus mata rantai penyebaran atau minimalnya bisa menekan jumlah warga yang tertular COVID-19.

Lanjut dia, mendukung upaya pemerintah dalam melakukan vaksinasi kepada masyarakat, PMI telah menyiapkan 230 Unit Donor Darah yang tersebar di berbagai Indonesia.

Sementara itu, Ketua Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Rosarita Niken Widiastuti mengatakan untuk mempercepat dan memudahkan program vaksinasi diharapkan peran serta jurnalis dan media massa.

“Sebagai ujung tombak media, jurnalis berperan siginifikan untuk menyampaikan informasi soal vaksinasi dan pemulihan ekonomi nasional,” katanya.

Menurutnya masih banyak hoaks yang bertebaran soal vaksinasi, misalnya soal efektivitas dan keamanan vaksin COVID-19, yang bisa menimbulkan keengganan masyarakat untuk mendapatkan vaksin ketika sudah ada.

“Di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, masih ada sebagian kecil masyarakat yang enggan atau tidak percaya vaksinasi. Ini hambatan terbesar untuk melaksanakan dan melindungi masyarakat dari penyakit berbahaya yang sebetulnya bisa dicegah dengan vaksin,” katanya.

Tags :
Kategori :

Terkait