Beredar Isu Gelombang Panas Kini Landa Indonesia, Begini Penjelasan BMKG

Sabtu 14-11-2020,14:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

JAKARTA - Isu gelombang panas melanda Indonesia beredar di tengah masyarakat. Isu itu mencuat setelah beredar pesan berantai lewat media sosial.

Dalam pesan berantai yang berjudul \"GELOMBANG PANAS KINI MELANDA NEGARA INDONESIA\", disebutkan bahwa kini cuaca sangat panas. Suhu pada siang hari bisa mencapai 40 derajat celcius. Karena itu dianjurkan untuk menghindari minum es atau air dingin.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun menyikapi isu gelombang panas yang sudah beredar luas di kalangan masyarakat. Menurut BMKG, isu tersebut tidak benar.

Baca juga:

Polisi Kejar Anggota Geng Motor yang Tembak Warga Kedungbunder, Identitas Sudah Dikantongi

Klaster Apotek di Kota Cirebon, Ada 5 Positif Covid-19

Viral Kelompok Diduga Pengabdi Setan Digerebek saat Sedang Ritual

2

\"Berita yang beredar ini tentu tidak tepat. Karena kondisi suhu panas dan terik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai gelombang panas,\" tulis BMKG dalam keterangannya, 12 November 2020.

BMKG menyebutkan, gelombang panas dalam ilmu klimatologi didefinisikan sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak lazim, biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO). Selain itu biasanya disertai oleh kelembapan udara yang tinggi.

Kemudian untuk dianggap sebagai gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik. Misalnya 5 derajat celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum.

\"Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama maka tidak dikatakan sebagai gelombang panas,\" terang BMKG.

BMKG juga menyebutkan, gelombang panas umumnya terjadi berkaitan dengan berkembanganya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area secara persisten dalam beberapa hari. Dalam sistem tekanan tinggi tersebut, terjadi pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menuju permukaan (subsidensi), sehingga termampatkan dan suhunya meningkat.

Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain masuk ke area tersebut. Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu area, semakin meningkat panas di area tersebut, dan semakin sulit awan tumbuh di wilayah tersebut.

Saat ini, berdasarkan pantauan BMKG terhadap suhu maksimum di wilayah Indonesia, memang suhu tertinggi siang hari ini mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Tercatat suhu >36C terjadi di Bima, Sabu, dan di Sumbawa pada catatan meteorologis tanggal 12-11-2020.

Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima yaitu 37,2C. Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah tersebut. Karena masih berada dalam rentang variabilitasnya di bulan November.

Tags :
Kategori :

Terkait