OBESITAS selama ini diyakini menjadi salah satu pemicu memburuknya kondisi pasien yang terinfeksi virus Covid-19. Namun penelitian terbaru menunjukkan, obesitas juga memiliki sejumlah efek perlindungan diri dari serangan virus SARS-CoV-2 tersebut.
Pakar endokrinologi Sekolah Kedokteran Universitas Hacettepe Ankara Turki, Okan Bulen Yildiz mengatakan meta-analisa dari 19 riset menunjukkan kebutuhan untuk menjalani perawatan inap di rumah sakit, perawatan intensif, dan pemasangan ventilator pada pasien Covid-19 dengan obesitas meningkat hingga 80 persen.
Baru-baru ini, ia bersama sejumlah koleganya tengah mengevaluasi hubungan antara obesitas dan Covid-19. Bertolak belakang dengan efek negatif, Yildiz mengungkapkan, meta-analisa juga menunjukkan obesitas tidak meningkatkan risiko kematian pada pasien Covid-19 di ICU.
Obesitas ringan hingga sedang, menurutnya, bahkan bisa menimbulkan efek perlindungan dalam perawatan intensif.
“Kondisi inilah yang disebut paradoks obesitas. Setelah rampung, meta-analisis nantinya akan dimasukkan ke jurnal,” ujar Yildiz, Minggu (8/11).
Meski begitu, Yildiz tetap menekankan pentingnya kegiatan fisik sehari-hari selama masa pandemi.
“Banyaknya waktu yang dihabiskan di rumah selama masa pandemi, kurangnya aktivitas fisik, gangguan pola tidur, dan tingginya tingkat stres mempersulit kontrol berat badan bagi penderita obesitas,” kata dia.
Ia menambahkan, keadaan itu bahkan menyebabkan kenaikan berat badan bagi mereka yang sebelumnya tidak memiliki masalah berat badan.
“Semua orang membutuhkan pola makan yang sehat dan seimbang. Sebab makanan merupakan faktor penting untuk mempersiapkan tubuh manusia melawan penyakit,” ucap Yildiz.
Yildiz juga mengungkap, stres menjadi salah satu faktor yang mempersulit program penurunan berat badan.
Menurutnya, semakin tinggi stres, semakin sulit pula bagi seseorang untuk menurunkan berat badan. Maka dari itu, ia menekankan pentingnya manajemen stres demi kesehatan tubuh.
“Mustahil untuk mengendalikan berat badan Anda jika Anda sendiri tidak aktif secara fisik. Untuk itu, olahraga baik di rumah maupun di luar ruangan harus dilakukan dengan mematuhi aturan jaga jarak sosial,” katanya. (riz/fin)