Blok Terbesar

Selasa 17-11-2020,07:51 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

Begitu takutnya kita dulu —sebelum ada MEA. Seolah kita akan kiamat. Nyatanya kita masih baik-baik saja —sebelum akhirnya tidak baik karena ada pandemi.

Dengan MEA, kita ternyata hanya sedikit demam. Tapi dengan ercep, mungkinkah kita akan terbatuk-batuk?

Kuncinya ada di kondisi tubuh kita sendiri. Kalau ekonomi kita sehat, kita tidak akan terkena Covid-19, ups, terkena imbas ercep.

Salah satu vitamin sehat itu adalah ekspor. Kita harus bisa ekspor apa pun yang kita punya. Ini mudah diucapkan. Tapi, melaksanakannya lebih sulit dari memperistri Nikita Mirzani.

Saya tidak menyangka di Asia bisa terbentuk blok ekonomi seperti itu. Secepat itu. Bangsa Asia ternyata mampu juga mengendalikan ego masing-masing untuk kemakmuran bersama.

”Ini kemenangan sikap pro-multilateral,” ujar Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang. Tentu ia malu untuk mengatakan ini sebagai kemenangan Tiongkok. Terutama menang atas Amerika Serikat.

Di sana, terutama sejak Trump berkuasa, ekonomi menjadi lebih sempit. Demikian juga Inggris di bawah Boris Johnson. Waktu itu Trump sangat percaya dengan membatalkan free trade, ekonomi Amerika akan meroket. Dan itu betul. Hanya karena pandemi merosot kembali.

Kini justru Asia yang memercayai perdagangan bebas. Entah Amerika setelah Trump tidak lagi berkuasa.

Tags :
Kategori :

Terkait