JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan dalam masa pandemi COVID-19, setiap pendidik dituntut bisa melihat profil anak usia dini berkebutuhan khusus. Termasuk kondisi lingkungan keluarganya.
“Setelah mengetahui profil anak dan kondisi keluarganya, baru kita bisa menentukan tujuan pembelajaran bagi mereka,” kata Widyaiswara Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa Kemendikbud, Nita Harini dalam diskusi daring di Jakarta, Minggu (29/11).
Baca Juga: Himas Coffe Ajak Makan Enak Gratis Kaum Duafa, Disabilitas hingga Anak Yatim
Dengan mengetahui profil serta kondisi anak dalam lingkungan keluarga, guru akan lebih mudah menentukan penilaian, strategi pembelajaran termasuk materi yang akan diberikan.
Sebab, selama delapan bulan lebih pandemi COVID-19, banyak guru kebingungan dengan penerapan pembelajaran jarak jauh. “Pertanyaan-pertanyaan seperti ini banyak muncul. Makanya mempelajari profil dan lingkungan anak penting. Terutama anak usia dini yang berkebutuhan khusus,” jelasnya.
Kemendikbud, lanjutnya, telah menekankan pentingnya konsep merdeka belajar. Dimana anak-anak belajar sesuai minat dan potensi anak tersebut. Selain itu, selama pandemi mereka juga perlu diberi pemahaman tentang pentingnya protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).
Hal senada disampaikan Widyaprada Ahli Utama Kemendikbud, Harris Iskandar. Dia mengatakan setiap orangtua perlu menyadari bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan bagian penting untuk kesiapan kehidupan anak berikutnya yang lebih baik. “PAUD itu tidak hanya untuk pendidikan saja, tetapi juga untuk kualitas kehidupan yang lebih baik,” paparnya. (rh/fin)