Buktikan Pemuda Bisa Bangun Desa, Terpilih Jadi Kepala Desa saat Bujangan

Minggu 06-12-2020,06:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON-Ingin membuktikan jika pemuda bisa membangun desa, mendorong Heriyanto SE maju dalam pencalonan Kuwu Sumurkondang Kecamatan Karangwareng pada tahun 2013. Saat itu, Heriyanto masih berusia 26 tahun.

Dalam pemilihah kuwu (Pilwu), lulusan S1 Universitas Pelita Bangsa Bekasi itu, dipercaya masyarakat Sumurkondang sebagai kepala desa di periode pertama 2013-2019.

“Saat itu, saya belum menikah dan saat itu umur masih sekitar 26 tahunan,” kenang kuwu yang akrab disapa Heri ni.

Ditegaskan Heri, awal dirinya mencalonkan sebagai kuwu adalah ingin membuktikan bahwa pemuda mampu mengelola dan membangun desa. “Pertama karena bapak saya juga jadi kuwu, tetapi itu bukan alasan utamanya. Alasan utama saya karena saya ingin buktikan jika pemuda juga bisa mengelola dan membangun desa,” tuturnya.

Diakui Heri, pemuda memang masih sering dipandang sebelah mata ketika menjadi kuwu ataupun pimpinan lainnya. Padahal, pemuda malah lebih cekatan dan agresif. “Dengan semangat mudanya membangun suatu wilayah seperti desa yang saya pimpin ini, sehingga pemuda itu bukan alasan untuk tidak bisa membangun desa,” ujarnya.

Diakuinya, untuk membangun desa, bukan tanpa hambatan dan rintangan. “Hambatan jelas ada, karena saya masih muda dan minim pengalaman sehingga saya harus benar-benar pelajari dulu. Dan hambatan itu bisa diselesaikan dengan belajar cepat,” katanya.

2

Buktinya, Heri dianggap warganya sukses memimpin Desa Sumurkondang. Sehingga, saat maju di periode kedua, Heri kembali mendapatkan dukungan dari masyarakat.

“Alhamdulillah, saya kembali mendapatkan amanat dari masyarakat saat maju di periode kedua tahun 2019,” ujarnya.

Lebih lanjut, dikatakan Herim membangun desa di tengah keterbatasan bukan merupakan tugas ringan. Sehingga, membutuhkan kerja yang cukup maksimal untuk membangun desa.

Hambatan terbesar membangun Desa Sumurkondang yakni dari sumber daya manusia (SDM). “Karena begini, SDM Sumurkondang ini banyak juga yang kuliah tinggi. Sayangnya begitu mereka selesai kuliah tinggi, mereka itu pindah keluar kota, sehingga kesannya Desa Sumurkondang itu SDM-nya rendah padahal tidak,” ujarnya.

Sehingga, dirinya perlu melakukan terobosan agar para lulusan perguruan tinggi betah berada di desanya. “Tentunya kita harus membuat lapangan pekerjaan, sehingga nantinya lulusan perguruan tinggi khususnya di Desa Sumurkondang tidak bekerja di luar daerah namun bekerja dengan memajukan daerahnya sendiri,” tandasnya.

Heri berkeyakinan, di akhir masa jabatannya sebagai kuwu kedepan, mampu membuat Desa Sumurkondang maju dan menjadi salah satu desa berkembang. “Target saya cuma ingin membuat Desa Sumurkondang maju. Meskipun di daerah perbatasan namun mampu menjadi desa yang tangguh dan maju dari berbagai sektor,” pungkasnya. (den)

https://www.youtube.com/watch?v=ezzOlOyZgG8
Tags :
Kategori :

Terkait