INDRAMAYU – Belasan hektar tanaman padi di areal persawahan wilayah Kecamatan Lelea tumbang. Beruntung tanaman padi yang roboh akibat diterjang tiupan angin kencang disertai hujan lebat tersebut sudah siap panen sehingga tidak begitu merugikan petani. Untuk menghindari kerugian lebih besar, petani terpaksa melakukan panen dini. Seperti yang dilakukan sebagian petani di Desa Lelea, Jumat (26/7). Mereka melakukan panen dini sebelum hamparan padi membusuk karena terendam air. Sedangkan sebagian petani lainnya yang memiliki sawah mendekati masa panen 1-2 minggu kedepan, mengikat batang-batang padi hingga bisa tegak kembali. Namun, tanaman padi yang sudah tidak bisa diperbaiki untuk sementara dibiarkan begitu saja hingga panen tiba. Sarnadi (37) petani asal Desa Lelea Kecamatan Lelea mengatakan, rebahnya tanaman padi bisa berakibat fatal jika tidak segera dilakukan antisipasi. Bagi tanaman padi yang sudah menguning, langsung dipanen meskipun gabah hasil panen dini tidak maksimal dan harganya jauh dibawah harga pasaran. Tapi bagi yang belum matang, petani memilih menunda masa panen dengan mengikat seluruh batang padi. “Itupun sebenarnya kurang efektif. Kalau hujan lagi dan angin kembali menerjang, ya pasti rebah lagi,” katanya. Sementara itu dari pantauan Radar, kondisi berbeda dialami para petani di wilayah Kecamatan Kandanghaur. Puluhan hektar tanaman padi mereka yang baru berusia 1-2 minggu justru terendam banjir. Kondisi itu terlihat di hamparan sawah sepanjang jalan raya pantura mulai Desa Kertawinangun, Eretan Kulon dan Eretan Wetan. (kho)
Petani Terpaksa Panen Dini
Sabtu 27-07-2013,13:34 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :