JAKARTA – Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menyebut pemerintah menganggarkan biaya Rp637,3 miliar untuk pembelian tiga juta dosis vaksin COVID-19 dari Badan Anggaran Bendahara Umum Negara Kementerian Keuangan. Pada 2021, dianggarkan tambahan dana Rp17 triliun
Indonesia telah menerima 1,2 juta dosis vaksin COVID-19. Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin lainnya akan tiba pada tahap berikutnya. Selanjutnya, vaksin ini diharapkan bisa disuntikkan serentak kepada para tenaga kesehatan.
Vaksin yang telah tiba tahap pertama akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan yang ada di Jawa dan Bali. Sedangkan tenaga kesehatan yang ada di luar Jawa dan Bali divaksinasi menggunakan vaksin yang tiba tahap kedua.
“Kami harap bisa disuntikkan bersama-sama setelah 1,8 juta dosis yang datang tahap kedua mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan,” tutur Terawan di Jakarta, Jumat (11/12).
Dia mengatakan pelaksanaan vaksinasi secara nasional akan dilakukan bertahap dan berjenjang. Yakni sesuai ketersediaan vaksin COVID-19. Sasaran penerima vaksin direncanakan sebanyak 107.206.544 orang. Terutama pada usia produktif. Yaitu 18 tahun hingga 59 tahun.
“Dari sasaran penerima vaksin tersebut, direncanakan 30 persen penerima vaksin yang dibiayai pemerintah. Sisanya 70 persen penerima vaksin mandiri,” ucapnya.
Mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto ini menambahkan selain vaksin, disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) juga penting. Masyarakat diminta selalu menerapkan protokol kesehatan di manapun dan kapanpun. (rh/fin)