Pasokan Gula Mentah Menipis

Selasa 15-12-2020,08:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA – Sampai akhir tahun ini pemerintah tidak kunjung juga memberikan izin impor gula mentah sebagai bahan baku Gula Kristal Rafinasi (GKR). Para pelaku industri gula rafinasi tengah kebingungan karena saat ini pasokan gula mentah hanya cukup sampai bulan Januari 2021.

Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) terus berupaya menajalin komunikasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk menyetujui proses izin impor dan pemberian kuota untuk industri.

“Sampai saat ini belum diterbtkan izin impor raw sugar sebagai bahan baku GKR. Untik stok raw sugar maupun GKR diperkirakan hanya mencukupi pekan kedua Januari 2021,” ujar Ketua AGRI, Bernardi Dharmawan, kemarin (13/12).

Diungkapkan, tadinya AGRI berharap izin impor sudah diberikan pemerintah pada November 2020. Namun, sampai mendekati tutup tahun tidak kunjung ke luar izin impor.

“Untuk AGRI sendiri membutuhkan impor kurang lebih 2,9 juta ton. Sementara Ada sekitar 30 ribu di luar anggota yang sulit kami pantau pasokannya,” ucapnya.

Sementara Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta industri makanan dan minuman diminta menunggu hasil rapat koordinasi terbatas (rakortas) ihwal penerbitan Surat Persetujuan Impor (SPI) gula industri. Rakortas tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator bidang Perekonomian.

“Untuk penerbitan SPI gula industri kami masih menunggu alokasinya yang ditetapkan dalam rakortas kemenko perekonomian,” begitu bunyi keterangan tertulis Kemendag.

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) sebelumnya menyampakan ketersedaan gula untuk industri mamin sudah menipis. Dikatakan, Thailand salah satu negara penghasil bahan baku industri gula rafinasi. Namun sedang gagal panen.

“Kondisi ini produsen akan mendatangkan bahan baku dari negara lain yang lebih jauh. Ya, yang tadinya time importasi 2-3 pekan, kini menjadi dua bulan sampai ke Indonesia. Sementara pasokan gula bahan baku industri langka. Hal ini akan menurunkan produktivitas sektor industri mamin nasional,” ujar Ketua Umum Gapmmi, Adhi Lukman. (din/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=vT_R5Y-0SLc&t=1s
Tags :
Kategori :

Terkait