Kawasan Metropolitan Rebana Kuatkan Kota Cirebon di Bidang Dagang dan Jasa

Selasa 22-12-2020,22:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Kawasan metropolitan rebana menguatkan Kota Cirebon sebagai kota dagang dan jasa.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi usai memimpin rapat koordinasi (rakor) Percepatan Pembangunan Kawasan Metropolitan Rebana di Ruang Adipura Kencana, Balaikota Cirebon, Selasa (22/12).

\"Kawasan metropolitan rebana juga didorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Dengan kawasan metropolitan rebana, nantinya ada pembagian fungsi dan peran di masing-masing daerah,\" ungkapnya.

Sekda menyebutkan, kawasan metropolitan rebana ini nantinya justru akan menguatkan Kota Cirebon sebagai kota perdagangan dan jasa.

Khusus untuk Kota Cirebon, lanjut Agus, kawasan metropolitan rebana ini nantinya justru menguatkan Kota Cirebon sebagai kota perdagangan dan jasa.

“Tadi sudah disampaikan pertumbuhan dengan dan tanpa kawasan metropolitan rebana. Signifikan sekali perbedaannya. Ini berarti pendapatan Kota Cirebon dari sektor perdagangan dan jasa semakin meningkat,\" sebutnya.

Agus menjelaskan, kawasan segitiga rebana tersebut terdiri dari 7 kota dan kabupaten.

\"Masing-masing Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Subang,\" jelasnya.

Sementara itu Sekretaris Bappeda Jabar, Lendra Sofyan menuturkan, saat ini kawasan metropolitan rebana tengah didorong menjadi salah satu PSN di Indonesia.

“Kenapa PSN? Karena nanti seluruh kebijakan akan masuk dan mendukung kawasan rebana ini. Selain itu melalui PSN yang keputusannya ada di Presiden Republik Indonesia sejumlah kemudahan dan dukungan infrastruktur juga akan didapatkan. Jawa Tengah dan Jawa Timur juga telah keluar Perpres Nomor 79 dan 80 mengenai pengembangan ekonomi berbasis kawasan industri semua. Pemprov Jabar ingin seperti itu,” tuturnya.

Sebagai jantung pertumbuhan, masih kata Lendra, kawasan rebana ini ada Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Kabupaten Majalengka yang berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.

\"Kawasan metropolitan rebana juga diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi serta berkelanjutan sehingga tidak muncul kesemrawutan,” ucapnya.

Saat ini, lanjut Iendra, peraturan daerah, rencana tata ruang dan tata wilayah (RT/RW) juga tengah dalam proses revisi di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN RI dan masuk ke perubahan RPJMD Jabar.

“Tapi harapan kami bukan perda, justru perpres melalui PSN,” ungkap Iendra.

Sedangkan Dodi Slamet Riyadi, Asisten Deputi Penataan Ruang dan Pertanahan, Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, menjelaskan bahwa konsep pembangunan yang terintegrasi sangat dibutuhkan.

Tags :
Kategori :

Terkait