Komitmen Berikan Layanan Terbaik ke Penumpang

Rabu 30-12-2020,11:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Di tengan pandemic, KAI berjibaku mengeluarkan daya upaya dan efisiensi luar biasa. Sisi lain tetap wajib berkontribusi ke masyarakat dan pemda sebagai tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui CSR, dan tahun 2020 CSR sudah tersalurkan 100 persen.

“Melalui CSR ini, kami berharap saling mendoakan agar pandemi ini bisa segera berakhir dan sektor transportasi khususnya KAI bisa pulih kembali,” kata Wisnu.

Untuk CSR disalurkan di wilayah Daops 3 seperti Karawang, Majalengka, Kabupaten  Cirebon, Kota Cirebon, Indramayu,  Brebes dan Tegal. Untuk Kota Cirebon bantuan wastafel portable disalurkan ke masyarakat termasuk menyerahkan ke Sultan Kanoman dan Pemerintah Kota Cirebon.

Wisnu juga melakukan terobosan melalui program sedekah minimal Rp5 ribu per pegawai. Namun pegawai justru malah menilai angka Rp5 ribu dianggap terlalu sedikit akhirnya disepakati sedekah Rp10 ribu  dan sedekah yang terkumpul ini diserahkan ke pondok pesantren dan panti asuhan. Ini di luar program CSR.

Dirinya bersyukur sampai saat ini di wilayah Daops III Cirebon zero accident dan perjalanan KA lancar. Namun demikian bukan berarti tidak ada tantangan. Tantangan lainnya di Daops 3 Cirebon adalah sarana prasarana sebagian sudah berumur lama (last Time). Sehingga teman-teman lapangan biasanya sebulan tiga kali melakukan pengecekan, bahkan sekarang sepekan bisa 2 kali. Apalagi KA di Daops 3 frekuensinya paling tinggi setelah Jakarta.

“Pengecekan secara rutin hingga sepekan dua kali Itu semata mata KAI Daops III ingin menjaga agar zero accident, dan penumpang tetap nyaman naik kereta api,” tandasnya.

DARI PPKA JADI VICE PRESIDENT

Menjadi Vice President KAI Daops III bagi seorang Wisnu Pramudyo adalah sebuah perjuangan dalam karir. Pria kelahiran Klaten 24 September 1976 ini memulai dari nol.

2

Mendaftar sebagai calon pegawai PT KAI tahun 1996, begitu diterima sebagai pegawai KAI ditempatkan di Stasiun Pabuaran Subang sebagai Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) selama  5 tahun. Dengan posisi yang sama, kemudian Pindah sebagai PPKA Cirebon selama 4 tahun. Selanjutnya pindah menjadi Kepala Stasiun Tanjung Rasa kelas 2 Subang selama setahun.

Cukup lama menjadi PPKA, Wisnu selanjutnya ditarik sebagai kepala sub urusan evaluasi perencanaan pusdal Cirebon. Dari situ, dia promosi menjadi asmen (asisten manager) service selama 4 bulan. Selanjutnya menjadi Asmen Perjalanan KA selama 2 tahun, berpindah lagi menjadi pengawas seksi operasi lintas wilayah Cirebon Prujakan.

Kemudian Pindah ke Daops IV Semarang, dan pindah Palembang menjadi manager Perka, dan pindah lagi untuk menjabat Manager Operasional Daops 9 Jember, dan kembali menjadi Manager Operasi Daops 3 Cirebon.

Dia kembali mendapat rotasi jabatan menjadi Manajer Operasi Daops IV Semarang. Di posisi manajer Operasi Daops IV Semarang inilah Wisnu sempat mendapat ujian. Dia dicopot dari jabatannya karena insiden kereta anjlok di Tegal yang dalam dua pekan ada dua kali kejadian.

Wisnu  dicopot ditarik sebagai  staf muda di kantor PT KAI pusat. Tidak terlalu lama mejadi Staf Muda di PT KAI PUsat, Wisnu kembali di percaya menjadi manager perencanaan perjalanan kereta api. Kemudian pindah selama 6 bulan menjadi Manager Operasi  di Bandung.

Selanjutnya Wisnu naik menjadi Senior manager operasi 1 Daops Jakarta, kemudian Deputi Vice President  Daops Purwokerto selama 18 bulan. Lagi-lagi Wisnu kembali ke Cirebon menjadi Deputi VP Daops 3 Cirebon.

Tidak berapa lama, Wisnu mendapatkan promosi sebagai VP Daops 7 Madiun selama 13 bulan, dan awal tahun 2020 Wisnu kembali lagi ke Cirebon dengan posisi sebagai orang nomor 1 di Daops 3 Cirebon yakni sebagai Vice President Daops III Cirebon.

“Alhamdulillah Cirebon adalah tempat paling sering saya bertugas, hingga mendapatkan istri asli Cirebon. Yang penting niatkan bekerja sebagai ibadah insya Allah berkah,” ujar Wisnu. (abd/adv)

https://www.youtube.com/watch?v=YMMP9iSsyLA
Tags :
Kategori :

Terkait