KPA Bukber dengan Pemandu Lagu

Rabu 31-07-2013,10:51 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN - Bulan puasa bukan halangan bagi Komisi Penangulangan AIDS (KPA) Kuningan untuk tidak berkerja. Kemarin (30/7) bertempat di Rumah Makan Lembah Ceremai melakukan buka bersama dengan para pemandu lagu atau PL. Selain bukber juga dilakukan pelatihan kepada mereka agar mereka bisa terhindar dari IMS  atau inveksi menular seks dan HIV. Konsep yang diterapkan adalah  Pendidikan Sebaya. Pendidikan Sebaya merupakan salah satu strategi untuk mengurangi prilaku berisiko dan penyakit berbahaya pada mereka yang rentan terkena HIV dan AIDS. Konsep ini sudah diterapkan KPA dan hasilnya cukup efektif. “Untuk menekan jumlah penderita HIV dan ADIS di Kuningan kami terus bekerja. PL salah satu sasaran yang kami bidik karena tidak sedikit dari mereka yang juga merangkap PL Plus,” jelas Staf KPA Kuningan Asep Susan Sonjaya, usai acara. Menurut dia,  adanya acara seperti ini diharapkan mereka memiliki pemahaman mengenai bahaya IMS dan HIV. Karena pekerjaan mereka maka bagaimana meminimalisasi risiko. Salah satu caranya dengan menggunakan kondom, karena hingga saat ini kondom merupakan satu-satunya cara untuk meredam peredaran virus tersebut. Asep menyebutkan, PL yang diundang semuanya 15 dan yang hadir ada 14 orang. Pihaknya sangat mengapresasi kehadiran mereka dalam menekan HIV/AIDS. “Meski tempat hiburan tutup salama puasa namun sebenarnya bagi yang merangkap PL plus tidak ada istilah libur, karena transaksi seks bisa dilakukan di mana saja,” ucapnya. Lebih lanjut dikatakan, jumlah penderita HIV/ADIS di Kuningan jumlahnya ada sekitar 61 orang. Jumlah itu dari data RSUD. Jumlah ini memang bisa lebih banyak, karena datanya  sulit dan belum semua yang rentan tertular melakukan tes darah. Sebelum melakukan bukber dengan PL, beberapa hari lalu LSM Petik bersama Club Tumbal Motor melakukan acara bagi-bagi takjil. Dalam acara itu  diberikan leaflet atau selebaran kepada pengendara mengenai HIV dan ADIS. Ini penting agar warga bisa membantu menekan jumlah penderita. “Kami akan terus melakukan kegiatan agar jumlah penderita tidak terus meningakat,” tutur Asep.(mus)

Tags :
Kategori :

Terkait