KUNINGAN - Kabupaten Kuningan sepertinya menjadi pasar empuk bagi PSK. Terbukti, sesuai data Komisi Penanggulangan Aids (KPA), jumlah PSK di Kota Kuda semakin meningkat. Pengelola Program KPA Kuningan, Asep Susan Sonjaya, menyebutkan, semula data PSK mencapai 700-an. Namun kini meningkat hingga 720-an. “Peningkatannya tidak terlalu signifikan, tapi tetap ada peningkatan,” ujar Asep, di Sekretariat KPA, Selasa (30/7). Usia rata-rata PSK berkisar dari 18 tahun hingga 40 tahun. Mereka beroperasi dalam sistem by phone dan stay. Namun mayoritas beroperasi lewat by phone. Semua terungkap melalui pemetaan beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM). Seperti LSM Pemuda Edukatif dan Kreatif (Petik), LSM Pita Biru, Komunitas Waria, Komunitas Dukungan Sebaya Seribu Pulau Biru dan Pokja Lokasi Mitra Wisata Sangkanhurip. “Semua dikoordinasikan oleh KPA. Sebab KPA diberi dana oleh pemerintah untuk pemetaan dengan semua komponen terkait HIV/Aids tadi,” terangnya Para PSK terdeteksi banyak terkonsentrasi di kawasan utara Kuningan. Ada juga dikawasan timur Kuningan dalam lingkar Cibeureum, Ciawigebang dan Kalimanggis. Namun hanya 4 PSK yang terdata beroperasi stay di Kuningan timur. Namun dalam operasinya mereka sering kontak dengan teman-teman PSK lain by phone. Sedangkan untuk hubungan intim dilakukan di luar kawasan. “Ada satu lokasi kos-kosan di kawasan utara itu. Kosa-kosan itu juga diketahui sering dijadikan tempat eksekusi,” imbuh Asep, tanpa mau menyebutkan lokasi tepatnya. KPA bersama teman LSM hanya kesulitan menembus PSK by phone di kawasan perkotaan. Meski ada beberapa yang berhasil ditembus, tetapi masih relatif sedikit. Asep menduga, peningkatan jumlah PSK diakibatkan dari perputaran lokasi PSK dari luar daerah. Tidak sedikit PSK bosan beroperasi dalam satu daerah. Sehingga berpindah-pindah daerah. Menurut Asep, sesuai target setiap penjangkauan PSK ia seringkali memberikan pelatihan Feer Educater, atau Pendidik Sebaya. Artinya, pihaknya ingin memberi pemahaman kepada para PSK apa itu HIV/Aids, inveksi menular seks. Kemudian berbicara kondom. “Kenapa harus kondom. Karena yang paling efektif untuk mencegah penularan hanya kondom. Tanpa kondom, PSK dan pelanggannya bisa beresiko tinggi,” jelas dia. Jika PSK sudah paham dengan pelatihan tersebut, selanjutnya ia meminta kepada mereka untuk menyampaikan hal itu kepada teman-teman PSK lain. Itu dari sisi kesehatan. Adapun dari sisi agama, ia bersama berdoa agar mereka diberi hidayah dengan tidak lagi menjadi PSK.(tat)
Jumlah PSK Meningkat
Rabu 31-07-2013,10:52 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :