Arumi Bachsin, Dipusingkan Songket

Kamis 01-08-2013,09:36 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SEBULAN menjelang pernikahannya, pesinetron Arumi Bachsin dipusingkan oleh persiapan yang tidak kunjung habis. Mulai daftar undangan yang terus bertambah setiap hari, gaun yang masih dikerjakan, menu makanan, dan banyak detail lain yang harus dipikirkan. Arumi dan Emil Dardak, sang calon suami, bakal menggunakan adat Palembang untuk akad nikah dan Jawa untuk resepsi. Arumi belum mau menyebutkan tanggal pasti momen istimewa yang diharapkan berlangsung sekali seumur hidup tersebut. “Akadnya akhir Agustus, resepsi awal September,” ujarnya saat ditemui setelah mengisi acara buka bersama anak yatim yang diadakan tabloid Nyata (Radar Cirebon Group) di Graha Pena Jakarta. Pernikahan akan dihelat di Jakarta. Namun, sebagian besar persiapan dilakukan di Palembang. Misalnya, busana adat untuk akad yang dibuat langsung di Palembang. Baju songket itu masih dikerjakan. Meski waktu sudah lumayan mepet, busana tersebut belum benar-benar rampung. “Sebagian masih benang. Pusing gue lihatnya. Tapi, tetap harus baik-baikin ibu pembuat songketnya. Udah bentar lagi ini nikahnya,’’ ujar perempuan 19 tahun itu lantas tertawa. Tentang daftar tamu yang diundang, mendekati hari H, Arumi sering menambahkan list. Dia tidak ingin ada kerabat atau teman yang terlewat. “Tiap ketemu orang, aku catat. Wah, iya yang ini belum. Itu lumayan bikin stres,’’ katanya. Saking ribetnya persiapan itu, dia tidak sadar bahwa yang akan menikah adalah dirinya. Rasanya sedang menjadi wedding organizer, mengurusi pernikahan orang lain. “Pas fitting, baru sadar, ini gue ya yang mau nikah,’’ ungkapnya. Dia sangat senang karena keluarga besarnya turun tangan membantu. Emil menyerahkan urusan kepada Arumi. Dia setuju apa pun pilihan Arumi. Kalau sedang bertemu Emil, yang dibahas bukan urusan pernikahan. “Capek kalau terus ngobrolin acara nikahan. Istirahat dulu,’’ ungkap Arumi. Beberapa waktu lalu, dia dan sang calon suami menyelesaikan foto prewed yang diambil di empat kota, Palembang dan Bengkulu serta Trenggalek dan Pekalongan. Ada cerita unik soal cincin pernikahan. Arumi dan Emil bersepakat memakai cincin pertunangan mereka pada hari pernikahan. Tetapi, kondisi cincin tersebut tidak lagi mulus. “Tahu sendiri, kan gue tingkahnya seperti apa. Cincinnya sampai lecet. Akhirnya direparasi dulu biar kembali cling buat nikahan nanti,” tuturnya. (nor/c5/any)

Tags :
Kategori :

Terkait