CIAMIS – Peneliti dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Jawa Barat Maryono menjelaskan pihaknya akan melakukan penelitian tanah bergerak di Kecamatan Panawangan dan Kawali.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Jawa Barat, kata dia, sebelumnya sudah mendapatkan surat permintaan dari BPBD Kabupaten Ciamis soal tanah bergerak di Panawangan dan Kawali. Pihaknya pun akan menurunkan tim yang diperkirakan tiga sampai empat orang.
\"Namun persoalannya bingung juga ni, karena ada masa PSBB antara itu, masih mendiskusikan dulu dengan teman-teman,” ujarnya, Jumay (8/1).
Meski belum terjun ke lokasi pergerakan tanah di Panawangan dan Kawali, Maryono mengaku telah melihat melalui foto-foto dan video. Menurutnya, saat musim hujan, di Kabupaten Ciamis rawan pergerakan tanah dan longsor.
“Kalau dilihat dari analisa video dulu, itu terlihat adalah tipe lambat. Kalau bergerak, pelan,” kata dia menerangkan.
Maryono mengimbau sebaiknya satu sisi retakan segera cepat ditutup. Bagi warga yang rumahnya rusak parah disarankan mengungsi. “Karena takutnya bukan pergerakannya. Justru yang dikhawatirkan retakan itu kemasukan air hujan hingga akhirnya rumah roboh,” jelasnya.
Jika dilihat kemiringannya, diakuinya lerengnya tidak terlalu terjal. Maka dari itu gerakannya akan lambat, namun akan terus bergerak terus. “Memang tanahnya di daerah tersebut sudah cacat. Sebagiannya ada kolam di lokasi tersebut, jadi harus dikeringkan. Karena kalau airnya masuk akan tambah bergeraknya akibat dorongan air dari kolam,” kata dia. (isr)