RATUSAN pelajar di Roma, Italia berunjuk rasa menuntut lebih banyak ruang kelas, transportasi ke sekolah dan akses yang lebih baik untuk pendidikan.
Setelah hampir 10 bulan belajar jarak jauh, Senin (18/1) kemarin adalah hari pertama mereka kembali ke sekolah menengah. Namun banyak pelajar yang memilih untuk berdemonstrasi.
Bagi sebagian besar SMA, hanya separuh siswa dari setiap kelas diizinkan kembali ke sekolah, guna memastikan ruang kelas mencukupi karena harus mengatur meja di antara mereka untuk menjaga jarak sosial.
\"Pembelajaran jarak jauh tidak berhasil,\" kata siswa SMA, Simone Shiaze, dikutip VOA lansiran kantor berita RMOLjabar, Selasa (19/1).
Ia menambahkan, \"Banyak keluarga tidak mampu menyediakan perangkat digital kepada anak-anak mereka untuk menghadiri pelajaran secara teratur melalui daring.
Menurut organisasi Save the Children Italia, 34 ribu siswa SMA berisiko putus sekolah, karena kesulitan yang mereka hadapi dalam mengikuti cara pembelajaran jarak jauh.
Badan Pendidikan PBB, UNESCO melaporkan, lebih dari 10 juta siswa terdampak larangan Covid-19 di Italia. (*)