Penyebab Bencana, DPR Soroti Eksplorasi Hutan Kalimantan

Minggu 24-01-2021,18:00 WIB
Reporter : Tatang
Editor : Tatang

JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR Hermanto menyoroti eksplorasi dan perambahan hutan yang berlebihan oleh sejumlah pihak yang berkontribusi terhadap beragam bencana di Kalimantan Selatan.

Hermanto menegaskan bahwa akar dari permasalahan ini adalah perbuatan pribadi atau korporasi yang tidak bertanggung jawab dalam menjalankan kewajibannya, tetapi ingin menikmati hak-hak yang dimiliki.

“Kalau kita tidak memperhatikan bagaimana menjaga lingkungan, hal ini bisa menyebabkan eksplorasi hutan yang berlebih-lebihan yang mengakibatkan terjadinya longsor dan banjir,” kata Hermanto lewat keterangan tertulisnya, Minggu 24 Januari.

Baca juga: Aksi Heroik Dokter Nisa, Bawa Pasien Covid-19 Pakai Mobil Pribadi dari Jakarta ke RSD Gunung Jati Cirebon

Ia mengingatkan bahwa masih ada kasus terkait sektor kehutanan seperti membangun di kawasan air, tidak memperbaiki tebingan, dan tidak memperhatikan ekosistem kawasan hutan di beragam daerah.

Selain itu, ujar dia, adanya kepemilikan lahan di hutan yang sangat eksploratif, yang jumlah penguasaannya sangat luas dan kemudian dieksplorasi sedemikian rupa, juga mengakibatkan eskalasi deforestasi dan mencari manfaat untuk kepentingan korporasi tanpa melakukan reklamasi (reboisasi).

Hermanto mengatakan harus ada kebijakan dan penjelasan yang mendalam mengenai sebab terjadinya peristiwa banjir ini.

2

Baca juga: Aksi Maling Mobil di Apotek Tengah Tani Gagal karena Stir Terkunci

“Kita harus melihat sebabnya apa, inilah yang seharusnya kita dalami sehingga informasi terkait faktor, variabel, kendala, dan solusi banjir ini dapat diidentifikasi,” katanya.

Menurut dia, persoalan bencana ini sangat multidimensi, aspeknya sangat besar dan luas sehingga tidak bisa dihadapi dengan cara-cara yang reaktif serta harus ada sebuah kebijakan yang komprehensif.

Sebagaimana diwartakan, penyempitan kawasan hutan telah meningkatkan risiko banjir di Kalimantan Selatan menurut hasil analisis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengenai penyebab banjir yang melanda wilayah provinsi itu pada 12-13 Januari 2021.

Analisis LAPAN menunjukkan adanya kontribusi penyusutan hutan 10 tahun terakhir terhadap peningkatan risiko banjir di wilayah Kalimantan Selatan. (ant/fin)

Baca juga: Kisah Mengharukan di Balik Identifikasi Penumpang Sriwijaya Air dengan Jaket Minnie Mouse

Tags :
Kategori :

Terkait