BANDUNG - Roy Vebrianto gugur usai baku tembak dengan KKB di Papua. Prajurit TNI dari Yonif R 400/BR itu tewas setelah ditembak kelompok bersenjata di Papua, Jumat 22 Januari.
Roy tertembak di dada sebelah kanan, nyawanya tak tertolong setibanya di RS Mitra Masyarakat Timika setelah dievakuasi dengan menggunakan helikopter.
Dalam prosesi pemakaman di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Bandung, Minggu (24/1/2021), Prajurit Satu Roy Vebrianto menerima kenaikan pangkat Prajurit Kepala atau Praka.
Baca juga: Tumbang, McGregor Dihajar Dustin Poirier di Ronde ke-2 UFC 257
“Anugerah yang diberikan kepada almarhum adalah kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat,” kata Komandan Depo Pendidikan Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Letkol Tubagus Busyro, setelah pemakaman Roy Vebrianto dilansir Radar Bandung.
“Semasa hidupnya, almarhum berpangkat prajurit satu, kemudian dinaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi sesuai keputusan Panglima TNI No. 44/I/2021 Tanggal 22 Januari 2021, dinaikan pangkat setingkat menjadi Prajurit Kepala Anumerta,” imbuh Tubagus.
Prosesi pemakaman Praka Anumerta Roy Febrianto berlangsung tertib. Selain dengan protokol kesehatan, juga dengan protokol kemiliteran.
“Ini bentuk penghargaan yang terakhir untuk almarhum dari bangsa dan negara khususnya dari TNI, atas nama bakti almarhum selama hidupnya,” ungkap Tubagus.
Sementara itu, Kuspriadi, ayahanda Praka Roy Vebrianto mengaku ikhlas atas kepergian putranya.
Kuspriadi yang juga anggota TNI mendapat informasi terkait kondisi anaknya, Jumat 22 Januari pukul 05.50 WIB.
“Saya mau berangkat dinas, kemudian dapat telepon dari satuan bahwa telah terjadi kontak di Puncak Jaya Papua. Yang kebetulan posnya anak saya Roy Vebrianto. Dari situ kami menanyakan keadaan di sana. Informasinya Roy kena tembak,” ujar Kuspriadi.
Baca juga: Aksi Maling Mobil di Apotek Tengah Tani Gagal karena Stir Terkunci
“Saya konfirmasi, dalam evakuasi ke rumah sakit. Terus setengah jam berikutnya dinyatakan almarhum. Itu yang informasi dari sana langsung,” tambahnya.
Menurut Kuspriadi, putranya direncanakan bertugas di Papua selama sepuluh bulan. Dari kecil, Roy Vebrianto memang bercita-cita menjadi prajurit TNI. Roy langsung masuk TNI usai lulus sekolah.