CEO Radar Cirebon Group Ikut Divaksin Covid-19
Sementara itu, Pemerintahan baru Presiden Joe Biden telah mengisyaratkan ingin menyelamatkan perjanjian itu. Namun otoritas Israel secara terbuka khawatir akan kemungkinan ini.
“Setiap kesepakatan yang menyerupai perjanjian 2015 adalah hal yang buruk, baik secara strategis maupun operasional,” katanya. “Tekanan terhadap Iran harus dilanjutkan, Iran tidak boleh memiliki kapasitas untuk mengembangkan bom nuklir,” imbuhnya.
Menanggapi ancaman itu, Kepala Staf Presiden Iran Hassan Rouhani, Mahmoud Vaezi, berjanji negaranya siap dan bersedia untuk melawan demi mempertahankan diri.
“Kami tidak berniat berperang, tapi kami serius membela negara,” kata Vaezi seperti dikutip dari AFP.
Vaezi menuduh, seruan Israel itu hanyalah perang psikologis tanpa rencana apapun. “Praktis tidak memiliki rencana, tidak ada kapasitas” ujarnya.
Selain itu, Vaezi juga meluruskan mengenai manuver militer Iran baru-baru ini, uji coba rudal dan drone. Kata dia, hal itu hanya sekadar latihan angkatan bersenjata yang dipersiapkan untuk mempertahankan negara. (der/fin)