Petani Bakal Kekurangan Pupuk Subsidi Lagi

Sabtu 30-01-2021,03:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA- Masalah kelangkaan pupuk bakal terulang kembali pada tahun 2021. Potensi kekurangan itu cukup besar karena perbedaan yang signifikan antara kebutuhan dengan alokasi yang diberikan oleh pemerintah.

Berdasarkan usulan sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) dari seluruh daerah, kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2021 mencapai 23,4 juta ton. Angka itu lebih besar dari anggaran APBN 2021 yang mampu memenuhi kebutuhan subsidi sekitar 9 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair.

“Kelangkaan pupuk masih akan terjadi pada tahun ini. Ini karena perbedaan kebutuhan dengan kemampuan keuangan negara,” ujar Wakil Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bustanul Arifin, kemarin

Perihal masalah tersebut, pemerintah bersama produsen telah melakukan upaya mengoptimalisasi dan efisiensi anggaran subsidi pupuk. Upaya tersebut, salah satunya melalui melalui insentif harga gas bagi industri pupuk. Langkah ini berhasil menciptakan efisiensi sebesar Rp2,4 triliun berkat penurunan HPP mencapai 5 persen.

Lalu, pemerintah melakukan perubahan formula NPK 15:15:15 menjadi NPK 15:10:12 sehingga menghasilkan efisiensi sebesar Rp2,2 triliun. Selanjutnya, pemerintah melakukan penyesuaian terhadap HET pupuk bersubsidi sebesar Rp300-450 per kg, dan menghasilkan efisiensi Rp2,5 triliun. Sederet upaya tersebut menghasilkan total efisiensi sekitar Rp7,3 triliun yang dapat menutupi kekurangan APBN untuk subsidi pupuk 2021.

Menyoal diperkirakan akan kekurangan pupuk subsidi pada tahun ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan dengan tegas sudah sesuai dengan permintaan. “Selalu saja masalah pupuk dibilang kurang, langka. Tapi kalau dicek, rata-rata penggunaan baru 94 persen. Nah, tentu saja, dari delapan juta hektare, ada 100, ada satu desa, atau satu dusun yang bersoal, jangan dianggap semua dong,” ujar Mentan Syahrul.

Kendati begitu, mantan Gubernur Sulsel dua periode itu akan menindaklanjuti apakah benar mengalami kekurangan atau ada permainan. “Tetapi (informasi kelangkaan) itu menjadi pesan buat saya. Kalau ada yang begitu di mana? Kalau ada agen main-main laporkan sama saya, saya berhentikan,” tegasnya. (din/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait