Kapalnya Ditarik, ABK BRS Utama Pantura Belum Ditemukan

Selasa 02-02-2021,11:15 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Setelah lima hari di tengah laut, bangkai Kapal BRS Utama Pantura akhirnya ditarik ke daratan, Senin (1/2).

Sementara anak buah kapal (ABK) bernama Broim (35), tak kunjung ditemukan. Proses pencarian tak juga menuai hasil.

“Untuk bangkai kapal, ditarik tadi pagi (kemarin) oleh 4 kapal. Sekitar pukul 10.00 WIB kapal yang tenggelam itu sampai di Gebang. Kapal itu disandarkan di sana,” kata Koordinator Pos SAR Cirebon Eddy Sukamto kepada Radar Cirebon, kemarin (1/2).

Soal pencarian korban, Eddy mengakui sampai pada hari kelima kemarin belum ditemukan. Tapi pihaknya tidak akan menyerah.

Pencarian itu akan terus dilakukan sampai hari ketujuh. Bilamana masih tidak ditemukan, maka tim SAR terpaksa menghentikan pencarian tersebut.

“Hari ini (kemarin) kita cari sampai ke Jawa Tengah. Terus kita lakukan sampai hari ketujuh. Bila tidak ditemukan juga, nanti kita koordinasi dengan aparat desa asal korban. Karena informasinya korban sebatang kara tidak ada keluarga. Kemarin pihak asuransi kesulitan karena tidak ada ahli warisnya,” katanya.

Eddy menyampaikan, dalam pencariannya selama ini tim SAR menemui kendala. Yakni cuaca buruk. Seperti hujan, angin, dan gelombang yang tinggi. Tapi, tim SAR dengan Polair Polresta Cirebon dan Relawan SAR tetap berusaha semaksimal mungkin. Sampai-sampai pihaknya bermalam di posko pencarian pangkalan kapal Polair di Pangarengan selama 5 hari ini.

2

“Besok (hari ini) masih sama, tetap kita cari. Kita akan cari sampai perbatasan Jawa Tengah. Kita juga koordinasi dengan Relawan Jawa Tengah, Polres Brebes, dan para nelayan. Kalau ada temuan jenazah, segera hubungi kami. Besok (hari ini) kita akan mulai dari Gebang-Ambulu sekitar pukul 07.30,” katanya.

Seperti diberitakan, Kapal BRS Utama Pantura tenggelam di perairan Pangarengan, Kabupaten Cirebon, Rabu (27/1) sekitar pukul 16.30 WIB. Sebanyak 13 ABK berhasil menyelamatkan diri.

Sementara satu orang bernama Broim (35) warga Desa Gebang Udik, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, belum ditemukan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Cirebon, ketika itu awak kapal sedang memperbaiki kemudi kapal yang rusak. Cuaca mendadak berubah. Terjadi hujan dan angin kencang.

Hal itu membuat gelombang laut naik. Dan, tak disangka, gelombang besar menerjang kapal tersebut.

“Dari keterangan nakhoda kapal, kapal tersebut karam karena kehantam ombak. Kapal rusak dan terbalik dan mengakibatkan seluruh awak kapal terjatuh ke laut,” papar Kasat Polair Polresta Cirebon Kompol I Nyoman Oka.

Begitu jatuh ke dalam laut, masing-masing awak kapal menyelamatkan diri ke batang kapal yang mengapung. Namun, dari 14 orang tersebut, hanya 13 orang yang berhasil selamat.

Sementara Broim tidak nampak ke permukaan. Nakhoda dan awak kapal berusaha mencari di tengah cuaca tak menentu itu. Sayang upaya pencarian itu gagal. Hingga kemarin Broim belum ditemukan. (cep)

Tags :
Kategori :

Terkait