JAKARTA – Pemerintah akan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro. Targetnya sampai ke wilayah terkecil. Satgas Penanganan COVID-19 optimistis kebijakan ini akan berdampak signifikan dalam penanganan pandemi COVID-19.
“Terlihat dalam dua pekan ini PPKM, memang ada perubahan. Namun belum dapat dikatakan berhasil. Tetapi, Satgas optimistis PPKM akan berdampak signifikan lagi. Terutama kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Jika dilakukan secara disiplin, hasilnya akan lebih baik,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito di Jakarta, Jumat (5/2).
Berdasarkan hasil analisis data PPKM dua pekan terakhir, kasus aktif masih menunjukkan tren fluktuatif. Namun grafiknya melandai. Perbandingannya, pada dua pekan pertama Januari 2021 atau sebelum PPKM, terdapat selisih sebesar 1,76 persen. Sedangkan pada dua pekan periode PPKM, selisih kasus aktif 0,45 persen.
BACA JUGA:Belum Efektif, PPKM Kabupaten Cirebon Diminta Dilanjutkan
Terkait keterisian tempat tidur ruang isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 secara nasional, lanjut Wiku, terjadi penurunan persentase yang cukup drastis.
“Selisihnya, pada dua pekan pertama Januari sebesar 0,72 persen. Sedangkan setelah PPKM, penurunannya jauh lebih besar menjadi 8,1 persen. Bahkan angka ini hampir 12 kali lipat dari selisih sebelumnya,” papar Wiku.
Dikatakan, terdapat peningkatan tajam pada hari kesembilan pelaksanaan PPKM. Yaitu mencapai 69,19 persen. Namun angkanya kembali menurun menjadi 6,23 persen hingga berada di angka 62,96 persen pada akhir pekan kedua PPKM alias akhir Januari 2021. “Pemerintah melakukan intervensi dengan menambah tempat tidur di ruang isolasi dan ruang ICU rumah sakit rujukan,” ucapnya.
Wiku menuturkan perkembangan kasus aktif harian belum menurun. Hanya menunjukkan tanda melandai. Untuk itu, diharapkan PPKM yang masih berjalan hingga dua pekan ke depan dapat dilaksanakan lebih efektif dan disiplinl.
“Sehingga dapat menekan penularan COVID-19 di masyarakat. Karena itu, pembatasan mobilitas dan penegakan kedisiplinan protokol kesehatan harus dilakukan dengan tegas. Pembatasan kegiatan baru bisa dikatakan berhasil jika mampu menurunkan angka kasus positif mingguan,” tutupnya. (rh/fin)