Banjir “Darah” di Pekalongan, Begini Laporan Sejumlah Media Asing

Senin 08-02-2021,07:52 WIB
Reporter : Tatang
Editor : Tatang

PEKALONGAN - Foto-foto air banjir berwarna merah di Pekalongan, Jawa Tengah ramai di media sosial (medsos). Banyak yang mengira air warna merah yang menggenangi Kelurahan Jenggot Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Sabtu (6/2/2021), sebagai darah.

Air berwarna merah darah itu tampak jelas dilihat di Jalan Pelita 3 dan Jalan KH Akrom Khasani (Gang Ponpes Syafi’i Akrom). Tetapi warna merah itu bukan berasal dari darah, seperti anggapan orang sebelumnya.

Warga yang juga menjadi korban banjir di sana mengatakan, bahwa warna merah itu akibat pewarna yang kerap digunakan untuk membuat batik.

\"Biasanya tidak pernah terjadi air banjir warnanya merah. Kayaknya ini karena obat batik yang jatuh ke air banjir,\" kata salah seorang warga di sana.

Baca juga:

Tol Cipali Km 138 Banjir, Lalu Lintas Tersendat

Raja Suryawarman, Ketika Cirebon Menjadi Pusat Pemerintahan Kerajaan Tarumanegara

Saat berita ini ditulis, Kota Pekalongan memang tengah dilanda banjir. Ada sekitar 20 wilayah kelurahan yang saat ini terendam banjir.

Peristiwa banjir dengan air berwarna merah ini pun mewarnai pemberitaan sejumlah media asing. Reuters menulis dengan judul, \"Desa Di Indonesia Berubah Menjadi Merah Saat Banjir Melanda Pusat Pembuatan Batik\".

Baca juga:

Langgar PSBB Kota Cirebon, PKL hingga Biliar Ditutup Paksa

UFO Pernah Muncul di Haurgeulis Indramayu, Cek Videonya di Sini

Begitu juga dengan Arab News yang menulis dengan judul, \"Indonesia Dilanda Sungai Merah Darah Saat Banjir Melanda Pabrik Batik\". Hal yang sama dilaporkan oleh media Strait Times dan Channel News Asia.

Pekalongan memang terkenal dengan batiknya. Identitas sebagai kota batik sangat terasa di mana butik dan toko batik berjajar di sepanjang jalan. Bahkan, rumah hunian telah berubah fungsi menjadi rumah batik yang kemudian menjadi sebuah kampung batik.

\"Saya sangat takut jika foto ini sampai ke tangan penyebar hoax,” kata seorang pengguna Twitter. (rmol/radartegal)

Tags :
Kategori :

Terkait