INDRAMAYU- Banjir di wilayah Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu masih belum surut. Ribuan rumah masih terendam hingga Rabu petang (10/2/2021).
Di Kecamatan Kandanghaur banjir menerjang 11 desa. Dampak dari banjir yang terjadi Selasa (9/2), tercatat ada sebanyak 14.733 unit rumah terendam. Sedikitnya 8.000 warga korban banjir mengungsi.
Pantauan Radar Indramayu, rumah yang masih terendam banjir terlihat di sembilan desa. Ketinggian air antara 30 hingga 60 sentimeter.
Dengan kondisi rumah masih terendam wargapun masih bertahan ditempat pengungsian.
Baca juga: Banjir di Pantura Subang-Indramayu dan Tol Cipali Longsor, Begini Perjalanan Bus ke Jakarta
Warga korban banjir yang rumahnya di dekat jalur lebih memilih mengungsi di jalan pantura. Pengungsi menempati badan jalan arah ke Jakarta.
Camat Kandanghaur, Iim Nurohim S Sos mengatakan, banjir di Kecamatan Kandanghaur merupakan banjir kiriman dari wilayah selatan. Air kiriman tersebut datang pada Senin (8/2) malam.
Baca juga: Ratusan Korban Banjir Indramayu Masih Bertahan di Pengungsian
\"Banjir kiriman melalui Sungai Cilalanang, Kali Perawan dan Kali Beji dan meluap kemudian menggenangi sebagian besar desa di Kecamatan Kandanghaur. Dari 13 desa di Kandanghaur ini, sebanyak 11 desa yang terdampak banjir,\" ujarnya.
Desa terparah diterjang banjir, lanjut Iim, yakni Desa Karanganyar, Eretan Wetan dan Kertawinangun. (kom)