CIREBON - Suwendar (37) ketiban apes. Babak belur. Tangannya sampai patah. Diamuk oleh temannya sendiri berinisial BD (37) dan komplotannya.
Kejadiannya di salah satu desa di Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. Permasalahannya hanya karena Suwendar tak menuruti permintaan pelaku.
Ceritanya, BD ini sudah cerai dengan istrinya yang kini bekerja sebagai TKW di luar negeri. Tapi dia masih menelisik keberadaan sang mantan.
Dia juga masih cemburu jika ada yang berhubungan dengan mantan istrinya. Termasuk ketika dia mendengar dan mencurigai seorang pria inisial DD berpacaran dengan mantan istrinya.
DD ini juga diketahui bekerja di luar negeri. Karena itulah, BD meminta Suwendar mengingatkan keluarga DD. Kebetulan Suwendar dan DD tetanggaan.
“Awalnya saya disuruh oleh pelaku untuk mengancam keluarga DD. DD ini tetangga saya. Jadi BD ini bilang kalau macam-macam dan berhubungan dengan mantan istrinya itu taruhannya nyawa. Cuma saya gak mau. Kan bukan urusan saya. Toh DD juga ada di luar negri,” kata Suwendar kepada Radar, kemarin.
Pada Minggu dini hari (14/2) sekitar pukul 03.30 WIB Suwendar yang sedang berada di depan rumahnya tiba-tiba didatangi pelaku dan tiga temannya. BD kemudian menanyakan apakah sudah menyampaikan pesannya kepada keluarga DD.
Namun Suwendar menegaskan tak menyampaikan pesan itu. Ia menyarankan agar pelaku melakukan ancaman sendiri.
Tak disangka, pelaku pun marah. Membuang piring yang dipegang Suwendar hingga pecah.
Keduanya pun terlibat cekcok. Untungnya perselisihan pun dapat dilerai. Pelaku dan temannya pergi.
“Ada 4 orang yang datang ke rumah saya. Saya gak kenal yang 3 pelaku lainnya. Saya hanya kenal sama BD saja,” aku Suwendar.
Setelah kejadian itu, Suwendar mengira situasi sudah aman. Ia kembali nongkrong di pinggir jalan.
Apes, saat ada di pinggir jalan yang lokasinya 200 meter dari rumah, pelaku kembali datang dengan mengendarai motor dan membawa bambu. Di jalan itulah, pelaku kembali menghampiri Suwendar dan terjadi cekcok mulut hingga berujung penganiayaan.
“Saya ditarik hingga jatuh kemudian dipukuli. Sampai saya pingsan tidak sadarkan diri,” katanya.
Menjelang pagi hari, aparat desa pun datang ke lokasi kejadian. Korban yang babak belur dan tergeletak di pinggir jalan dibawa ke Rumah Sakit Sumber Waras untuk mendapatkan perawatan medis. Setelah itu dibawa ke RSUD Arjawinangun untuk melakukan visum dan juga ronsen.