INDRAMAYU - Para pemilik lahan persawahan di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu minta ganti rugi kepada Pertamina agar tidak jauh dengan masyarakat di Tuban, Jawa Timur.
Mereka mendatangi kantor Radar Indramayu untuk menyampaikan terkait nilai ganti rugi yang disebut terlalu murah.
Dari hasil kajian Konsultan Jasa Penilai Publik (KJPP) bahwa harga lahan persawahan yang akan gunakan mega proyek Pabrik Petrochemical itu dinilai tak sesuai dengan harapan masyarakat pemilik lahan.
Untuk harga lahan persawahan kelas satu Rp 429 ribu per meter, kelas Rp 230 ribu per meter dan harga tanah darat atau pekarangan mencapai Rp 800 ribu per meter.
“Yang jelas. kami bersama pemilik lahan persawahan menolak dengan hasil kajian KJPP. Harga tersebut dinilai memberatkan pemilik lahan persawahan,” jelas Ketua Paguyuban Pemilik Lahan Kecamatan Balongan H Sugono kepada Radar Indramayu, Kamis (18/2) malam.
Sugono menegaskan, PT (persero) Pertamina dan para pemangku kepentingan supaya meninjau ulang harga lahan persawahan.
Sebab, harga yang ditaksir KJPP itu telalu murah dan sangat merugikan petani setempat.
Baca Juga:
- Bukan Bom Molotov, Kapolres Cirebon Kota: Botol Berisi Bensin dan Sumbu
- Pagi Ini, Ada Bom Molotov Seberang Koramil Jl Cipto Kota Cirebon
- Balap Liar Jl By Pass Kota Cirebon Dibubarkan Polisi, Pembalap Kocar-kacir