Alumni STIKes Ahmad Dahlan Cirebon yang Lulus Ukom Perawat Indonesia Capai 98,5 Persen

Senin 22-02-2021,21:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Meski dihadapkan pada masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Ahmad Dahlan Cirebon (ADC) terus berbenah diri dalam meningkatkan capaian dari sisi akademik.

Salah satu prestasi membanggakan yang berhasil diraih yakni naiknya jumlah kelulusan Uji Kompetensi (Ukom) Perawat Indonesia dari tahun sebelumnya. Tahun ini alumni STIKes Ahmad Dahlan Cirebon yang lulus Ukom Perawat Indonesia mencapai 98,5 persen.

Ketua STIKes ADC Cirebon Hj Ruswati Ners MKep, mengatakan, atas capaian tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi almamater kampus yang dipimpinnya. Tentunya, atas nama pribadi dan lembaga mengucapkan selamat kepada para peserta yang lulus Uji Kompetensi Perawat Indonesia.

“Selamat kepada seluruh alumni STIKes ADC yang telah lulus uji kompetensi Perawat Indonesia. Semoga hasilnya bisa meningkatkan Standar Kompetensi Perawat Indonesia, agar lebih professiona,” ungkapnya.

Ruswati juga mengatakan, selain raihan peningkatan nilai akademik yang sukses dicapai, STIKes yang dipimpinnya kini sudah resmi beralih status. Dari yang sebelumnya Akper Muhammadiyah Cirebon kini menjadi STIKes Ahmad Dahlan Cirebon.

Karena sebelumnya hanya memiliki satu Prodi D3 Keperawatan, kini sudah bertambah satu lagi yakni Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit. “Insya Allah tahun ini proses pembelajaran sudah akan dibuka dengan membuka penerimaan mahasiswa baru. Namun tetap dengan penerapan protokol kesehatan sebagaimana mestinya,\" ungkap Ruswati.

Sementara, Wakil Ketua I STIKes Ahmad Dahlan Cirebon, Yani Trihandayani, Ners MKep menyebutkan, kenaikan tahun akademik saat ini sangat memuaskan dengan dominasi lulusan kompeten. Lantaran, tahun akademik 2020 pada keiukutsertaan peserta dari 147 yang lulus hanya 142 atau 96,6 persen kelulusan.

2

“Sedangkan untuk tahun akademik 2021 ini, dari peserta 130 yang lulus mencapai 128 mahasiswa dengan presentasi mencapai 98,5 persen kelulusan,” sebutnya.

Menurut Yani, salah satu indikator sebagai perawat profesional yaitu jika perawat tersebut sudah memiliki bukti Surat Tanda Registrasi (STR). Untuk mendapatkan STR, seorang perawat harus mengikuti Uji Kompetensi Perawat Indonesia.

Yani menambahkan, jerih payah suksesi ini tak lain atas kerja keras bersama dari para dosen pembimbing dan upaya-upaya yang dilakukan peserta uji kompetensi Ners.

“Tak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua elemen yang sudah terlibat. Yang selalu memberikan arahan, support materil maupun non materil. Sehingga Uji Kompetensi Perawat Indonesia dapat berjalan dengan baik. Semoga ke depannya kami dapat meningkatkan kualitas pendampingan agar dapat mengantarkan semua alumni menjadi kompeten,” paparnya. (kri/rls)

Tags :
Kategori :

Terkait