CIREBON - Mohamad Luthfi akhirnya tumbang. Gap NU dan PKB di bawah kepemimpinan Luthfi pun dibuktikan di Musyawarah Cabang (Muscab) PKB Kabupaten Cirebon, Minggu (7/3).
Petahana itu, kini tak lagi memimpin PKB. Tambuk kepemimpinan DPC PKB periode 2021-2026 beralih.
R Hasan Basori didapuk menjadi Ketua DPC PKB. Penetapan itu sesuai SK DPP PKB. Dengan komposisi, Ketua Syuro KH Syaifullah Amin, Sekretaris Syuro Abdul Jamil, Ketua DPC PKB R Hasan Basori, Sekretaris Waswin Janata, Bendahara, Darusa.
Ini di luar dugaan. Semuanya terkejut. Sebab, muncul nama di luar bursa calon ketua. Termasuk pimpinan pleno sidang muscab yang mewakili DPP PKB, Yuningsih. Bahkan pleno pun sempat ditunda.
Dia mengaku kaget dengan nama yang muncul sebagai ketua DPC PKB. Keputusan benar-benar di menit terakhir. Mungkin, keputusan DPP PKB itu mempertimbangkan banyak hal.
\"Petanya berubah. Kami pun dibuat kaget. Ada pesan yang disampaikan mendadak melalui WhatsApp (WA) oleh Ketum PKB soal rekomendasi ketua DPC PKB yang dipilih secara juksung,\" tuturnya.
Yuningsih yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Barat itu berharap, keputusan yang diambil DPP PKB itu menjadi pilihan terbaik dari yang terbaik, untuk masa depan PKB.
\"Kami yakin, Hasan Basori dan jajarannya, bisa mengemban amanah, dan mempertahankan suara terbanyak sekaligus menjadi partai pemenang di pemilu dan pilkada,\" imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Terpilih, R Hasan Basori mengatakan, ini bagian amanah yang luar biasa untuk diemban dalam kontestasi politik nanti di depannya. Sebab, banyak harus dibenahi.
Salah satunya menjahit kembali PKB dengan NU. Pun menguatkan kader dan DPAC PKB.
\"PKB itu bagian dari NU yang tidak bisa dipisahkan. Karena PKB terlahir dari rahim NU,\" kata Hasan, kepada Radar Cirebon, usai muscab PKB.
Menurutnya, yang berat lagi adalah menjaga suara Pileg di 2024 mendatang untuk menjadi partai pemenang kembali.
\"Kita akan kuatkan konsolidasi dari Grassroot sampai ke anggota legislatif yang kini sedang manggung di parlemen,\" pungkasnya. (sam)