JAKARTA-Pelaksanaan ibadah haji tahun ini masih diliputi ketidakpastian. Kementerian Agama (Kemenag) pun mengungkapkan, bahwa hingga kini belum ada pengumuman resmi dari otoritas Arab Saudi terkait ibadah haji.
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas memastikan, pihaknya terus melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah haji. Salah satunya, penyiapan dokumen jemaah tetap dilakukan bertahap, pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) juga mulai dilakukan dengan Komisi VIII DPR.
Selain itu, tim manajemen krisis yang dibentuk Menag pada akhir Desember 2020 juga terus bekerja mempersiapkan beragam skenario. Demikian juga koordinasi dengan pihak Saudi, terus dilakukan melalui Konsul Haji KJRI Jeddah.
“Kepastian tunggu info resmi dari Saudi. Sampai hari ini, belum ada info resmi dari Saudi terkait kepastian penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M,\" kata Yaqut, di Jakarta, Selasa (9/3).
Disinggung terkait kabar bahwa Kementerian Kesehatan Saudi mensyaratkan vaksin bagi jamaah haji, Gus Yaqut mengaku mendengar berita tersebut. Namun, kata dia, belum tahu apakah info tersebut bersifat internal Saudi atau juga untuk negara lain.
Menurutnya, kabar berita yang beredar itu tidak bisa dijadikan dasar terkait kepastian haji, karena belum ada surat atau pemberitahuan resmi dari Saudi.
“Dalam berita, kan tidak ada penegasan syarat vaksin itu apakah untuk persiapan internal Saudi, ataukah juga merupakan pesan buat negara pengirim jemaah lainnya. Tidak ada keterangan tentang itu,\" tegasnya.
Hal senada disampaikan Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali. Menurutnya, pernyataan Menteri Kesehatan Saudi bukan kepada jamaah haji tapi terkait petugas medis internal Kemenkes Saudi yang akan berpartisipasi pada musim haji tahun 2021. “Saya sudah koordinasi dengan pihak Kemenkes Saudi dan Jubir Kemenhaj bahwa untuk petugas haji dari luar Saudi dan jemaah haji luar Saudi belum ada pernyataan terkait vaksin ataupun yang lainnya,\" tandasnya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Nizar mengatakan, sampai saat ini belum ada informasi resmi dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji 1441 H atau 2020 M.
“Sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari Kementerian Haji dan Umrah Saudi terkait haji tahun ini, apakah jalan atau bagaimana,\" kata Nizar “Kami terus memantau perkembangan dan menunggu keputusan resmi dari Pemerintah Arab Saudi,\" sambungnya.
Nizar berharap, kepastian penyelenggaraan haji sudah diumumkan Saudi sebelum 20 Ramadan atau 13 Mei 2021. Sebab, Saudi akan segera memasuki masa liburan musim panas.
“Harapan kami, tanggal 19 Ramadan atau 12 Mei sudah ada keputusan. 20 Ramadan sampai 10 Syawal, Saudi memasuki masa libur musim panas. Jika baru diputuskan setelah libur, maka untuk persiapan terlalu mepet karena operasional haji dimulai bulan Zul Qa’dah,\" tuturnya.
Sementara itu, baru-baru ini Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz menyetujui paket bantuan untuk sejumlah perusahaan penyelenggara haji dan umrah yang secara finansial terkena dampak penangguhan haji akibat pandemi Covid-19. Paket bantuan yang disetujui melalui perintah kerajaan itu dikeluarkan pada Senin (8/3) waktu setempat. (der/fin)