TEGAL - Seorang nakhoda kapal kecil Anugrah Jaya jenis Arad, Jeni Iswanto, warga Jalan Brawijaya Gang Muara 19, RT/RW 2, Kelurahan Muarareja, Tegal Barat, Kota Tegal, hilang di perairan laut Tegal, Rabu (10/3). Kecelakaan laut tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
Diduga korban kecemplung di laut karena ombak sedang besar. Meski sudah dilakukan pencarian hingga Kamis (11/3) oleh tim SAR gabungan dan TNI- Polri tapi hingga kini belum ditemukan.
”Dari informasi tiga anak buah kapal (ABK) Anugrah Jaya yang satu kapal, nahkoda yang berusia 39 tahun itu hilang di perairan Kota Tegal yang berjarak sekitar 1,5 mil dari daratan,” terang Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, H Riswanto Kamis (11/3).
Menurutnya, korban Jenis Iswanto yang diketahui sebagai Nahkoda Kapal Arad yang hanya berkapasitas 10 GT (Gros tonage) itu berangkat melaut dari wilayah pesisir Muarareja, pada Senin (8/3) dengan tiga ABK lainnya.
”Dari keterangan saksi tiga ABK itu, memang saat itu ombak sedang besar. Sementara tiga ABK saat ombak besar tengah berada di depan perahu. Dan korban sedang dibelakang kapal,” ulasnya seperti dikutip dari Radar Tegal (Fajar Indonesia Network Grup).
Kendati demikian, saat tiga ABK mencoba melihat keberadaan nahkoda, ternyata Jenis Iswanto sudah tidak ada di tempat. Tak pelak, kondisi ini membuat tiga ABK panik.
”Ya, kapal dalam kondisi baik- baik saja. Tidak dalam kondisi terbalik. Namun memang, ombak sedang besar,” ungkapnya.
Karenanya, tiga ABK diantaranya Edo, Sapi’i dan Dedi yang semuanya warga Desa Pesantunan Brebes itu menduga korban jatuh ke laut karena gelombang air laut yang sedang tinggi. Dan adanya gelombang tinggi akhirnya kapal menjadi kurang seimbang.
“Ya kini kami bersama dengan tim TNI – Polri termasuk SAR Jateng juga tengah melakukan pencarian bersama tiga ABK. Pencarian dilakukan masih di perairan sekitar lokasi hilangnya korban,” ujarnya.
Kendati demikian, dua hari pencarian lanjut Riswanto pihaknya bersama Tim SAR tak kunjung membuahkan hasil.
”Sampai dengan sekarang juga ombak masih besar. Sehingga kami sempat terganggu dengan nahkoda yang hilang,” jelasnya.
Riswanto menambahkan kapal patroli yang dikerahkan ada empat unit, kapal patroli Polair Polres Tegal Kota, kapal Polair Polda Jateng, kapal TNI AL Tegal, dan kapal Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP).
”Kami tetap berusaha melakukan pencarian. Dan semoga berhasil,” pungkasnya. (gus/fin)