PERHIMPUNAN Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) meminta agar kehadiran vaksin Covid-19 tidak menimbulkan euforia di masyarakat hingga akhirnya mengabaikan protokol kesehatan. Sekretaris Jenderal PERSI, dr. Lia Partakusumah menilai, vaksinasi tidak dapat memberikan dampak secara langsung. Kekebalan baru akan muncul dua atau tiga pekan setelah suntikan dosis kedua.
Selain itu, vaksin Sinovac yang saat ini digunakan Indonesia juga hanya memiliki efikasi sebesar 65 persen. Sehingga tidak melindungi secara penuh.
\"Jadi masih ada orang-orang yang belum bisa membentuk kekebalan di tubuhnya. Setiap orang kan berbeda-beda, ada orang yang cepat merespons hingga antibodinya cepat terbentuk, tapi ada juga yang lambat, bahkan tidak bisa membentuk antibodi,\" jelasnya, dalam diskusi virtual Bincang Sehat bertajuk \"Vaksin Covid-19 Aman, Masyarakat Sehat\", Jumat (12/3).
Namun dr. Lia meyakini jika kehadiran vaksin dapat menurunkan kekhawatiran dari gejala Covid-19 berat. Meski ia juga mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan.
\"Tentu kami berharap masyarakat tidak euforia. Tetap masing-masing menjalankan protokol kesehatan,\" imbaunya, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL. (*)